Stadion Gajayana Malang dan Persema Malang adalah dua hal yang
selalu berkaitan. Sejarah panjang Persema dalam belantika sepak bola
nasional tak bisa dilepaskan dari stadion legendaris di Kota Malang
tersebut. Karena semenjak klub itu didirikan pada tahun 1953, Stadion
Gajayana selalu menjadi homebase bagi Persema dalam menjamu tim lawan.
Tapi sejarah panjang itu terancam berakhir. Itu akan terjadi jika rencana Manajemen Persema memindahkan homebase ke Stadion Brantas kota Batu terwujud.
Mahalnya biaya sewa stadion Gajayana menjadi alasan utama Manajemen tim berjuluk Laskar Ken Arok itu untuk memindahkan homebase.
Setiap berlaga di Stadion Gajayana, Persema harus membayar Rp 21,5 juta kepada Pemkot Malang. Sedangkan penjualan tiket pertandingan Persema hanya menghasilkan angka dibawah Rp 10 juta.
"Dengan kondisi keuangan Persema yang seperti sekarang ini, cukup berat kalau harus bertahan di Gajayana. Makanya kami terpaksa mencari Stadion alternatif sebagai kandang," kata Dito Arif, Plt CEO Persema.
Namun rencana Manajemen Persema itu masih harus dikaji. Terutama kelayakan Stadion Brantas untuk menggelar pertandingan Indoneisa Premier League.
Tapi sejarah panjang itu terancam berakhir. Itu akan terjadi jika rencana Manajemen Persema memindahkan homebase ke Stadion Brantas kota Batu terwujud.
Mahalnya biaya sewa stadion Gajayana menjadi alasan utama Manajemen tim berjuluk Laskar Ken Arok itu untuk memindahkan homebase.
Setiap berlaga di Stadion Gajayana, Persema harus membayar Rp 21,5 juta kepada Pemkot Malang. Sedangkan penjualan tiket pertandingan Persema hanya menghasilkan angka dibawah Rp 10 juta.
"Dengan kondisi keuangan Persema yang seperti sekarang ini, cukup berat kalau harus bertahan di Gajayana. Makanya kami terpaksa mencari Stadion alternatif sebagai kandang," kata Dito Arif, Plt CEO Persema.
Namun rencana Manajemen Persema itu masih harus dikaji. Terutama kelayakan Stadion Brantas untuk menggelar pertandingan Indoneisa Premier League.