Pelatih Medan Jaya, Suharto MJ menjelaskan dirinya sudah meliburkan latihan sejak Jumat pekan lalu.
Status Medan Jaya di Divisi Utama LPIS semakin tak jelas. Pascadua kali
gagal jadi tuan rumah yang baik alias W0saat melawan Persipasi dan
Persika, keberadaan tim Medan di ambang bubar. Tidak ada aktivitas
apapun.
Pelatih Medan Jaya, Suharto MJ menjelaskan dirinya sudah meliburkan latihan sejak Jumat pekan lalu. Sejak itupulalah, informasi kelanjutan tim tidak diterimanya lagi. "Dibilang bubar enggak tahu, dibilang jalan, tim sudah diliburkan. Saya sampaikan ke anak-anak (pemain) saat itu kalau ada konfirmasi soal kelanjutan tim nanti akan dipanggil lagi. Tapi, ya nyatanya sampai sekarang enggak jelas," ungkapnya, Jumat (10/5).
Suharto mengungkapkan, para pemainnya yang sudah terlanjur menyatakan ikutserta dalam tim, akhirnya mengikuti segala jenis pertandingan sepakbola antarkampung (tarkam). "Mereka (pemain) pada main tarkam. Karena enggak jelas juga sampai saat ini ke depannya seperti apa," tegasnya.
Suharto mengakui awalnya pembentukkan tim, dirinya diajak Syawal Rifai, pengurus Medan Jaya. "Secara umum saya enggak tahu yang mana manajemen tim. Saya tahunya ya Syawal karena dia yang ajak saya ke tim dan dengar-dengar soal Pak Kamal (Kamaluddin Harahap Ketua PSSI Sumut versi BAORI) dan Bang Azzam yang mau bantu tim. Sampai saat ini belum ada info terbaru seperti apa," ungkapnya.
Pengurus Medan Jaya, Syawal Rifai yang dihubungi enggan berkomentar apapun. Pria yang sempat diskorsing PSSI tak boleh berkecimpung di sepakbola nasional selama lima tahun ini mengalihkan persoalan Medan Jaya ke Kamaluddin Harahap. "Langsung saja ke Kamal," ujarnya.
Azzam Nasution yang membantu Kamaluddin dalam menghandle Medan Jaya menegaskan, sejatinya belum ada MoU yang konkret antarKamaluddin Harahap dan Medan Jaya. Di awal, lanjutnya Ketua Umum Medan Jaya meminta Kamaluddin untuk membantu Medan Jaya. "Sebagai klub Sumut dan Bang Kamal sebagai Ketua PSSI Sumut mau membantu. Dan saat itu Bang Kamal memang niat membantu. Tapi semua itu hanya pembicaraan via telepon belum ada pengurus Medan Jaya dan Pak Kamal duduk bersama membicarakan hal ini seperti apa," jelasnya.
Sepengetahuannya, pengurus Medan Jaya hanya memberikan semua tanggung jawab ke Kamaluddin. "Diserahkan bulat-bulat ke Pak Kamal. Manalah mungkin, ini klub divisi utama bukan sedikit duitnya. Hitungannya miliaran. Kalau dananya saling bantu ibarat konsorsium ya bisa, ini tidak semua diserahkan gitu saja," jelasnya.
"Komitmen menjalankan klub Medan Jaya seperti apa dari pengurus enggak jelas, dan enggak ada. Dan kalau mau jujur bukan Medan Jaya yang harusnya masuk divisi utama tapi PSSA Asahan. Selain itu, musim depan kompetisi dikelola PT Liga, kan harus jelas mau kemana tim ini. Kalau main serahkan gitu saja ya tidak bisa," tegasnya.
"Waktu di awal, mereka minta bantu soal pemain. Karena saya kenal dengan beberapa pemain PON saya bantu lobi. Lalau mereka numpang latihan di klub sepakbola saya Medan Soccer. Sudah begitu saja, selanjutnya bagaimana Medan Jaya pembicaraannya enggak ada lagi dan enggak jelas. Saya juga enggak tahu sekarang seperti apa," ungkapnya.
Seperti diketahui Medan Jaya tiba-tiba masuk divisi utama LPIS seiring keluarnya dengan SK PSSI No.SKEP/52/JAH/IV/2013 per 12 April 2013. Medan Jaya diplot menggantikan PSP Padang yang mengundurkan diri. CE0 LPIS, Widjajanto, yang dikonfirmasi perihal status Medan Jaya tidak mengangkat teleponnya, SMS juga tidak dijawab.
Pelatih Medan Jaya, Suharto MJ menjelaskan dirinya sudah meliburkan latihan sejak Jumat pekan lalu. Sejak itupulalah, informasi kelanjutan tim tidak diterimanya lagi. "Dibilang bubar enggak tahu, dibilang jalan, tim sudah diliburkan. Saya sampaikan ke anak-anak (pemain) saat itu kalau ada konfirmasi soal kelanjutan tim nanti akan dipanggil lagi. Tapi, ya nyatanya sampai sekarang enggak jelas," ungkapnya, Jumat (10/5).
Suharto mengungkapkan, para pemainnya yang sudah terlanjur menyatakan ikutserta dalam tim, akhirnya mengikuti segala jenis pertandingan sepakbola antarkampung (tarkam). "Mereka (pemain) pada main tarkam. Karena enggak jelas juga sampai saat ini ke depannya seperti apa," tegasnya.
Suharto mengakui awalnya pembentukkan tim, dirinya diajak Syawal Rifai, pengurus Medan Jaya. "Secara umum saya enggak tahu yang mana manajemen tim. Saya tahunya ya Syawal karena dia yang ajak saya ke tim dan dengar-dengar soal Pak Kamal (Kamaluddin Harahap Ketua PSSI Sumut versi BAORI) dan Bang Azzam yang mau bantu tim. Sampai saat ini belum ada info terbaru seperti apa," ungkapnya.
Pengurus Medan Jaya, Syawal Rifai yang dihubungi enggan berkomentar apapun. Pria yang sempat diskorsing PSSI tak boleh berkecimpung di sepakbola nasional selama lima tahun ini mengalihkan persoalan Medan Jaya ke Kamaluddin Harahap. "Langsung saja ke Kamal," ujarnya.
Azzam Nasution yang membantu Kamaluddin dalam menghandle Medan Jaya menegaskan, sejatinya belum ada MoU yang konkret antarKamaluddin Harahap dan Medan Jaya. Di awal, lanjutnya Ketua Umum Medan Jaya meminta Kamaluddin untuk membantu Medan Jaya. "Sebagai klub Sumut dan Bang Kamal sebagai Ketua PSSI Sumut mau membantu. Dan saat itu Bang Kamal memang niat membantu. Tapi semua itu hanya pembicaraan via telepon belum ada pengurus Medan Jaya dan Pak Kamal duduk bersama membicarakan hal ini seperti apa," jelasnya.
Sepengetahuannya, pengurus Medan Jaya hanya memberikan semua tanggung jawab ke Kamaluddin. "Diserahkan bulat-bulat ke Pak Kamal. Manalah mungkin, ini klub divisi utama bukan sedikit duitnya. Hitungannya miliaran. Kalau dananya saling bantu ibarat konsorsium ya bisa, ini tidak semua diserahkan gitu saja," jelasnya.
"Komitmen menjalankan klub Medan Jaya seperti apa dari pengurus enggak jelas, dan enggak ada. Dan kalau mau jujur bukan Medan Jaya yang harusnya masuk divisi utama tapi PSSA Asahan. Selain itu, musim depan kompetisi dikelola PT Liga, kan harus jelas mau kemana tim ini. Kalau main serahkan gitu saja ya tidak bisa," tegasnya.
"Waktu di awal, mereka minta bantu soal pemain. Karena saya kenal dengan beberapa pemain PON saya bantu lobi. Lalau mereka numpang latihan di klub sepakbola saya Medan Soccer. Sudah begitu saja, selanjutnya bagaimana Medan Jaya pembicaraannya enggak ada lagi dan enggak jelas. Saya juga enggak tahu sekarang seperti apa," ungkapnya.
Seperti diketahui Medan Jaya tiba-tiba masuk divisi utama LPIS seiring keluarnya dengan SK PSSI No.SKEP/52/JAH/IV/2013 per 12 April 2013. Medan Jaya diplot menggantikan PSP Padang yang mengundurkan diri. CE0 LPIS, Widjajanto, yang dikonfirmasi perihal status Medan Jaya tidak mengangkat teleponnya, SMS juga tidak dijawab.