PSMS dihadang PSAP Sigli dalam ambisi mencapai tiket ke fase 12 besar
Divisi Utama PT Liga Indonesia, Sabtu (25/5) besok di Stadion Teladan
Medan. Satu-satunya laga kandang tersisa bagi PSMS di putaran kedua ini
menjadi kesempatan besar meraih tiga angka. Setidaknya PSMS membutuhkan
tujuh poin untuk mengamankan tiket ke 12 besar.
Berbekal enam angka dari tur ke Tembilahan dan Tanjabbar Jambi, PSMS
kini serius menguntit Persisko Tanjabbar dan PS Bangka di dua posisi
teratas klasemen. Pasalnya dengan minimnya jumlah peserta grup I, hanya
jatah dua tiket yang diperebutkan.
Tapi seperti biasa, PSMS masih juga dalam masalah yang sulit. Sempat
coba berharap dengan cerita baru di putaran kedua berupa lancarnya gaji,
namun harapan itu buyar. Seiring dengan tak juga mencairnya gaji.
Padahal janjinya manajemen akan membayar gaji pasca laga kontra
Tembilahan.
Akibatnya pemain kembali menelan kecewa. Dalam beberapa sesi latihan
terakhir pemain tak lengkap. Syukur Jumat (24/5) saat uji coba lapangan,
jumlah pemain bertambah. Hanya saja dua pilar, Alamsyah dan Ade Chandra
Kirana absen berlatih.
“Kondisi ini memang tidak kami inginkan. Apalagi tim ini harusnya
dalam kondisi baik dengan dua kemenangan away. Tapi saya tidak bisa
salahkan pemain yang kecewa. Saya hanya punya permintaan agar mereka mau
berjuang untuk diri dan keluarganya. Tinggal itu yang bisa saya katakan
kepada mereka dalam kondisi seperti ini,” ujar Pelatih kepala Suharto
AD.
Tanpa Acong, sapaan Ade dan Alam, lini tengah tentu akan berkurang
kekuatannya. Tapi Suharto tak punya pilihan lain selain memaksimalkan
para gelandang tersisa. Aidun Sastra Utami dan Tri Hardiansyah sangat
diharapkan untuk bisa menjalankan dua jangkar. Lalu di sektor menyerang
trio Safrial Irfandi, Riko dan Tambun akan kembali berkolaborasi.
Ketiganya saat ini merupakan pemain paling produktif bagi tim. Tambun
yang baru direkrut di putaran kedua sudah menceploskan dua gol.
Sementara Safrial Irfandi mengoleksi tiga gol diikuti Riko dengan dua
gol. “Ya kalau di putaran kedua ini saya memang lebih banyak dapat
kesempatan. Walaupun posisi asli saya gelandang tapi saya harap bisa
mencetak gol. Sebenarnya kecewa dengan pengurus dan manajemen tapi saya
dan kawan-kawan punya tekad untuk tetap fight. Apapun ceritanya kami
ingin menang,” tegas Irfandi.
Duel sebelumnya di Sigli, PSMS mampu mencuri satu angka dengan
menahan imbang Laskar Aneuk Nangroe 2-2. Duel dua pelatih asal Medan
akan tersaji dengan Rudi Saari di kubu PSAP. Beruntung bagi PSMS, PSAP
juga dilanda masalah serupa. Tak jauh beda, persoalan finansial yang
membuat gaji tertunggak. Mereka juga ditinggal legiun asingnya. (wan)