Maman optimistis memenuhi target karena bisa menurunkan tim terbaik.
Harapan PSIM Yogyakarta ditentukan pada laga krusial
melawan Madiun Putra. Bila menang, PSIM masih bisa bersaing dengan PSMP
Mojokerto Putra memperebutkan tiket ke 12 besar Divisi Utama PT Liga
Indonesia.
Ini menjadikan PSIM harus bertarung habis-habisan dalam laga tandang melawan Madiun Putra di Grup Lima DU PT LI di Stadion Wilis, Madiun Rabu (5/6). Pasalnya, PSIM yang menduduki peringkat tiga masih memiliki poin 17. Tertinggal empat poin dari PSMP yang menduduki peringkat dua. Hanya, PSIM menyisakan dua laga. Sementara, PSMP tinggal menuntaskan satu laga melawan Persis Solo.
Bila menang, PSIM bakal merapatkan jarak poin dengan PSMP. Dan, satu tiket ke 12 besar akan ditentukan di laga pamungkas. PSIM sendiri menghadapi pimpinan klasemen Persik Kediri yang sudah memastikan lolos ke babak berikutnya.
"Tak ada pilihan, kami harus memenangkan laga di Madiun. Ini harapan terakhir kami. Bila menang, peluang lolos ke 12 besar bakal terbuka dan persaingan ditentukan di laga terakhir. Bila gagal, kami sudah pasti gagal. Karena itu, kami akan habis-habisan di laga ini," tandas Maman Durachman, pelatih PSIM, kepada GOAL.com Indonesia.
Maman optimistis memenuhi target karena bisa menurunkan tim terbaik. Tidak ada pemain yang absen karena cedera atau akumulasi kartu. Selain itu pemain sepenuhnya fokus karena persoalan keterlambatan gaji sudah dibereskan.
"Kendala nonteknis sudah tidak ada. Sisa gaji yang tertunda sudah diselesaikan sebelum melawan PPSM Sakti. Ini membuat kami optimistis. Pemain pun sudah tahu apa yang dilakukan di Madiun," jelasnya.
PSIM terpaksa merevisi target setelah mengalami kekalahan pada satu dari dua laga kandang di putaran dua. Mereka dikalahkan PSMP 1-0 sehingga gagal mempertahankan posisi di peringkat dua. Setelah kekalahan dari PSMP di kandang sendiri, PSIM membidik poin penuh di laga tandang. Target pertama sudah tercapai saat Nova Zaenal dkk mengungguli PPSM Sakti 4-1. (goal.com)
Ini menjadikan PSIM harus bertarung habis-habisan dalam laga tandang melawan Madiun Putra di Grup Lima DU PT LI di Stadion Wilis, Madiun Rabu (5/6). Pasalnya, PSIM yang menduduki peringkat tiga masih memiliki poin 17. Tertinggal empat poin dari PSMP yang menduduki peringkat dua. Hanya, PSIM menyisakan dua laga. Sementara, PSMP tinggal menuntaskan satu laga melawan Persis Solo.
Bila menang, PSIM bakal merapatkan jarak poin dengan PSMP. Dan, satu tiket ke 12 besar akan ditentukan di laga pamungkas. PSIM sendiri menghadapi pimpinan klasemen Persik Kediri yang sudah memastikan lolos ke babak berikutnya.
"Tak ada pilihan, kami harus memenangkan laga di Madiun. Ini harapan terakhir kami. Bila menang, peluang lolos ke 12 besar bakal terbuka dan persaingan ditentukan di laga terakhir. Bila gagal, kami sudah pasti gagal. Karena itu, kami akan habis-habisan di laga ini," tandas Maman Durachman, pelatih PSIM, kepada GOAL.com Indonesia.
Maman optimistis memenuhi target karena bisa menurunkan tim terbaik. Tidak ada pemain yang absen karena cedera atau akumulasi kartu. Selain itu pemain sepenuhnya fokus karena persoalan keterlambatan gaji sudah dibereskan.
"Kendala nonteknis sudah tidak ada. Sisa gaji yang tertunda sudah diselesaikan sebelum melawan PPSM Sakti. Ini membuat kami optimistis. Pemain pun sudah tahu apa yang dilakukan di Madiun," jelasnya.
PSIM terpaksa merevisi target setelah mengalami kekalahan pada satu dari dua laga kandang di putaran dua. Mereka dikalahkan PSMP 1-0 sehingga gagal mempertahankan posisi di peringkat dua. Setelah kekalahan dari PSMP di kandang sendiri, PSIM membidik poin penuh di laga tandang. Target pertama sudah tercapai saat Nova Zaenal dkk mengungguli PPSM Sakti 4-1. (goal.com)