Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Rabu, 05 Juni 2013

PSMS LI 'Mengemis' Cari Dana

By
Updated : Rabu, 05 Juni 2013 06.25.00
Tragedi menerpa PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI). Klub sepakbola kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini batal berangkat ke Bengkulu. 

Padahal dua laga pamungkas Grup I Divisi Utama harus dijalani, menghadapi PS Bengkulu (4/6/2013) dan PS Bangka (9/6/2014). Sempat terancam kalah tanpa walk out (WO) atas PS Bengkulu, Wakil Sekretaris Umum Yusrizal mengklaim laga bakal diundur jadwalnya.

Sebelum pemberitahuan dari Yusrizal ini, kecemasan akut melanda tim. Situasi Mes Kebun Bunga tampak mencekam pada Senin (3/6/2013) malam. Pantauan Tribun di lapangan sejak pukul 22:00 WIB, kehadiran beberapa awak media, suporter SMeCK Hooligan, tim pelatih dan manajemen tak lantas membuat suasana riuh. Semua berpikir keras dan sesekali tampak berdiskusi mencari jalan keluar agar PSMS tetap bisa berangkat.

Kekalutan sudah berada pada tingkat akut. Dua figur yang paling bertanggungjawab yakni Ketua Umum, Indra Sakti Harahap dan Manajer Tim Sarwono tak kunjung menampakkan diri. Nama terakhir disebut bahkan menonaktifkan telepon selularnya. Opsi lain yang mencuat dan akhirnya ditempuh adalah menemui Manajer Tim PSMS Medan versi PT LPIS, Syukri Wardi di Hotel Danau Toba International (HDTI). 

Syukri memang sempat melontarkan kerelaan mengakomodir biaya pertandingan dan kebutuhan tim PSMS LI di hadapan awak media di Gedung PSMS Medan, Sabtu (1/6) lalu. Kala itu, pengusaha yang bergerak di bidang perminyakan ini menyebutkan iktikad ini sebagai langkah mewujudkan satunya PSMS Medan ke depannya. Namun, Syukri sempat mengungkapkan kekecewaannya karena perwakilan PSMS Medan LI tidak hadir saat Benny Sihotang menyatakan mundur pada forum terbuka Sabtu itu.

Begitupun, karena situasi teramat darurat yakni minusnya kepedulian pengurus PSMS LI, rombongan pun berangkat dan tiba di HDTI pukul 22:30 WIB kemarin. Tim pelatih dan manajemen menunggu di lobbi hotel sampai tiga jam.  Wahyudinata Simangunsong diutus sebagai perwakilan menjumpai Syukri Wardi. Namun, apa nyana hasilnya tak sesuai harapan.

"Pak Syukri bilang ia tak bersedia lagi. Sebab sudah ada pertemuan manajemen PSMS LI yang dihadiri Manajer Tim Sarwono di Hotel Dhaksina. Dalam pertemuan tertutup itu, pak Sarwono memastikan kepada pak Syukri kalau tim ini tak usah ditolong dana lagi. Alasannya pemain tak mau berangkat bertanding. Selain itu pak Syukri mengaku kecewa karena perwakilan PSMS LI nggak datang di pertemuan Sabtu lalu, " kata Nata di hadapan tim pelatih dan awak media.

Tribun mencoba mengonfirmasi ini kepada Sarwono, sayang telepon selularnya berstatus non aktif. Pelatih kepala Suharto AD mengaku tak habis pikir dengan respons negatif petinggi klub. 

"Kita sudah berjerih payah untuk menyelamatkan klub ini. Kenapa mereka tega berbuat seperti ini. Kesempatan kita sudah ada di depan mata, tapi disia-siakan. Saya tak menyangka, sungguh tak pernah menyangka bakal sedemikian buruknya nasib PSMS ini di tangan mereka. Semoga Allah SWT masih memberi keajaiban buat kita," kata Suharto dengan mata berkaca-kaca.

Dengan langkah gontai dan kepala menunduk, Suharto bersama awak media dan suporter meninggalkan HDTI saat jarum jam menunjukkan pukul 01:30 subuh. Rintik hujan yang turun di Selasa pagi itu, seolah mempertegas kedukaan tim berjuluk Ayam Kinantan sepanjang keberadaannya sejak tahun 1950.(raf)



Laporan : Tribun Medan

Berita Terkait

Comment