Persijap kali ini harus puas dengan hasil seri di kandang sendiri.
Menjamu Persepar di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Kamis (6/6)
malam, tuan rumah hanya bisa memaksakan skor imbang tanpa gol. Capaian
ini tentu agak mengecewakan mengingat Evaldo Silva dan kawan-kawan terus
menggempur sejak menit awal.
Tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu sedikitnya mempunyai empat peluang
emas, salah satunya lewat Agung Supriyanto. Tapi tak satupun kesempatan
emas itu yang menghasilkan gol. Rapatnya pertahanan Persepar yang
dikomandoi George Oyedepo membuat tuan rumah kesulitan menjebol gawang
Sukasto Efendi.
Sebaliknya, Persepar yang di luar dugaan melayani permainan terbuka ala
Persijap sempat mencuri kesempatan melalui William Moreno. Second
striker asal Brasil itu dua kali lepas dari sergapan pemain belakang
tuan rumah. Tapi sayang bola hasil tendangannya selalu melambung ke atas
mistar gawang.
Walau hanya memetik hasil seri namun Pelatih Persijap Raja Isa mengaku
puas dengan permainan timnya. "Inilah sepakbola, hari ini bukan harinya
Persijap. Masyarakat tahu bagaimana anak-anak bermain, kami menguasai
jalannya pertandingan dan menciptakan beberapa kesempatan. Tapi gol
tidak tercipta, ini masalah keberuntungan saja," tutur Raja Isa usai
laga.
Pria asal Malaysia ini mengklaim setelah dua bulan menangani tim,
permainan Persijap menunjukkan tren meningkat. Rais--panggilan
akrabnya--pun berani menyisipkan beberapa pemain putra daerah. "Setelah
menang 4-0 atas Persibo, malam ini kami bermain seri dengan Persepar.
Sekali lagi inilah sepakbola, tim-tim besar juga pernah mengalami hal
yang sama. Saya tetap puas dengan permainan anak-anak," sambungnya.
Menyoal Agung Supriyanto, mantan pelatih PSMS Medan ini menilai striker
timnas itu tampil luar biasa. "Kemarin dia cetak dua gol, hari ini
tidak. Ini memang bukan harinya dia. Persepar saya kira juga main bagus,
mereka punya beberapa pemain berpengalaman dengan jam terbang tinggi,"
cetus Rais.
Di lain kubu, Pelatih Persepar Eddy Simon Badawi mengaku memerintahkan
anak buahnya bermain terbuka. Bila Persijap memakai pola 3-5-2, Bima
Sakti dan kawan-kawan percaya diri dengan formasi 4-4-2. "Kami melakukan
itu setelah melihat lapangannya bagus dan anak-anak sedang dalam
semangat tinggi. Jadi memungkinan menerapkan permainan terbuka," beber
Eddy.
Di luar itu, Persepar ingin membayar kegagalan mencuri poin dalam laga
sebelumnya karena dikalahkan Persebaya 2-1. "Alhamdulillah anak-anak
bisa. Yang jelas pertandingannya ramai karena Persijap dan kami
sama-sama ingin dapat tiga poin," sebut Eddy, diamini Manajer Persepar
Veky Pangandehang. "Anak-anak mainnya kompak. Moreno dua kali lepas dari
kawalan lawan tapi tembakannya selalu melambung. Headingnya juga begitu
ketika meneruskan sepak pojok," gambar Veky.
Hasil seri ini mengangkat Persijap dua strip ke peringkat 10 klasemen
Indonesian Premier League (IPL) dengan poin 11, sedangkan Persepar naik
satu tingkat ke posisi enam dengan poin 14. (Rizki Daniarto)