Empat pemain dipastikan tidak lagi berkostum PSIR Rembang pada putaran
kedua Indonesian Premier League (IPL) 2013 yang digelar mulai 24 Agustus
mendatang. Dua di antaranya pemain asing, yakni Epala Pello Benson dan
Kande Lansana. Kontrak mereka diputus karena manajemen PSIR ingin
menghemat anggaran.
Sedangkan dua pemain lainnya adalah kiper muda Rudi Ardiansyah serta
gelandang senior Chanif Muhajirin. Nama yang terakhir itu bukan dicoret
tapi memang mengundurkan diri. "Chanif ingin pulang ke Jepara agar lebih
dekat dengan keluarganya. Apalagi ibunya juga sudah berumur," kata
pelatih PSIR Hariyanto, Jumat (19/7). Kabar terakhir Chanif sudah
bergabung dengan Persijap Jepara.
Hariyanto mengakui perginya Chanif bakal berpengaruh terhadap kekuatan
lini tengah Laskar Dampo Awang. Tapi dia tidak terlalu risau karena
dengan mundurnya pemain asal Jepara itu penggawa mudanya bisa 'naik
pangkat'. Selain Yoni Ustaf Buchori yang sudah masuk skuad intin,
pihaknya masih punya Kusen Riadi. Dua-duanya pemain asli Rembang dan
masih berusia muda.
Sebenarnya ada satu pemain muda lagi yang hendak dilepas, yakni Rafii.
Tapi manajemen minta dipertahankan karena pemain asal Gunungsari,
Kecamatan Kaliori, Rembang, itu masih berusia 19 tahun. "Karena produk
lokal dan masih muda, manajemen minta Rafii dipertahankan. Okelah, nanti
kita gembleng secara khusus dia," tambahnya.
Kehilangan empat pemain mestinya PSIR mendapat suntikan penggawa baru
dengan jumlah sama. Itu pula harapan Hariyanto, tapi dia menyerahkan
keputusan kepada manajemen. "Tiga sampai empat pemain baru, itu usulan
saya kepada manjemen. Kalau tidak disetujui ya tidak masalah, kita
maksimalkan saja pemain yang ada," tutur pelatih senior ini.
Karena itu jelang putaran kedua nanti pihaknya bakal mendaftarkan
Saiful Bahri, gelandang muda yang masih berusia 18 tahun. Saiful selama
ini berstatus pemain magang, satu angkatan dengan Rafii dan Zaenal
Arifin. "Zaenal Arifin sekarang sudah jadi pemain inti. Kami hakin
Saiful dan Rafii bisa berkembang bila terus diasah dan mentalnya sudah
matang," tutup Hariyanto. (*)