Di awal kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim ini Persela Lamongan menapakinya dengan susah payah dan terseok-seok. Laskar Joko Tingkir pun pernah tercecer di papan bawah di klasemen sementara.
Namun, kini Gustavo Lopez dkk sukses menembus papan tengah berkat kerja keras selama ini.
Pencapaian ini tentu saja tak lepas dari peran sang arsitek, Didik
Ludiyanto. Sejak menukangi tim yang bermarkas di Stadion Surajaya ini,
secara perlahan tapi pasti Didik membawa Persela bangkit dari papan
bawah.
Didik yang dipercaya sebagai caretaker untuk menggantikan Gomes de
Oliviera yang dipecat, mampu membuktikan diri bahwa Persela bisa sukses
berkat sentuhan tangan dinginnya. Tentu saja, jalan Persela di pentas
LSI belum berakhir dan tidak selamanya mulus. Masih ada
rintangan-rintangan yang harus dihadapi.
Rintangan inilah yang harus dipecahkan oleh Didik bersama skuadnya.
Didik mengemban misi besar di musim ini, yakni Persela harus mengorbit
di skala 10 besar. Namun, kini Persela merosot ke posisi 11 digeser
Persepam Madura United (MU).
MU sukses mengalahkan tuan rumah Sriwijaya FC 4-0, dan hasil ini
mengantarkan MU naik ke peringkat 10 menggantikan Persela. Di peringkat
10, MU mengumpulkan 37 poin. Raihan poin MU sama dengan Persiram Raja
Ampat (peringkat delapan) dan Persegres Gresik United (peringkat
sembilan).
“Kami harus kerja keras untuk bisa berada di sepuluh besar lagi.
Peluang untuk memperbaiki peringkat masih terbuka lebar,” tegas Didik
Ludiyanto kepada Surya, Selasa (16/7/2013).
Di peringkat 11, Persela mengemas 34 poin. Artinya, Laskar Joko
Tingkir hanya terpaut tiga poin dengan penghuni peringkat 10, sembilan,
dan delapan yang masing-masing dihuni MU, Persegres, dan Persiram.
Selisih tiga poin inilah yang membuat peluang Persela terbuka untuk
bisa eksis di 10 besar lagi. Tentunya dengan catatan, Persela harus
memetik poin sempurna ketika dijamu Persiram, di Stadion Wombik, Sorong,
Jumat (19/7/2013) mendatang.
“Lawan Persiram nanti kami harus bermain bagus. Kami akan
memanfaatkan absennya Kubay Quaiyan di lini belakang Persiram. Ini
membawa keuntungan bagi kami, karena kami tampil full team sedangkan
Persiram tanpa satu pemain intinya,” imbuh Didik.