Pelatih PSIR Hariyanto menyebut, melawan Persiraja yang banyak dihuni
pemain muda timnya sengaja menekan sejak menit awal. Alhasil, laga baru
berjalan enam menit Zaenal Arifin sudah menyumbang gol perdana. "Setelah
gol pertama itu mental pemain Persiraja rupanya mulai down. Karena itu
kami bisa menambah tiga gol," tambahnya.
Walau begitu dirinya mengakui permainan PSIR belum bisa disebut
sempurna. Terbukti Lenglolo dan kawan-kawan masih bisa kecolongan gol di
menit-menit akhir. "Masalahnya ada di konsentrasi. Anak-anak agak
lengah di menit akhir dan lawan bisa memanfaatkan. Tentu saja itu jadi
catatan kami sebelum menjalani pertandingan berikutnya," sebut
Hariyanto.
Sebaliknya, Direktur Operasional Persiraja, Riza Iskandar mengaku
kecewa dengan kepemimpinan wasit Sarifudin yang dinilainya banyak
menguntungkan tuan rumah. "Dua gol mereka berbau offside dan satu lagi
penalti. Kami berharap ada tindakan tegas dari operator kompetisi
terhadap wasit seperti ini," tegas Riza.
Datang jauh-jauh dari Banda Aceh timnya ingin main fair melawan tuan
rumah. Bekal yang dibawa Persiraja adalah latihan keras yang dijalani
selama ini, di bawah bimbingan pelatih Maman Suryaman. "Kita ini maunya
bertanding jujur dan fairplay. Tapi kalau begini mau jadi apa kita,"
imbuhnya. Kekalahan ini membuat Persiraja tidak mampu beranjak dari
peringkat 12 klasemen IPL dengan poin 16. (*)