PT Liga Indonesia selaku operator Liga Super Indonesia (LSI) musim
depan belum menggodok tentang regulasi format kompetisi. Ada rencana
kompetisi akan digelar dengan dua wilayah, atau mengacu seperti musim
lalu dengan format satu wilayah.
Mengenai hal ini, salah satu klub kontestan ISL asal Jawa Timur,Persela Lamongan,
mengaku tak mempersoalkan format kompetisi mana yang akan dipakai.
Laskar Joko Tingkir mengaku siap melakoni kompetisi dengan format apa
pun.
“Memang sih ada wacana memakai dua wilayah. Namun apa pun formatnya,
apakah kompetisi satu wilayah atau dua wilayah, kami siap menjalaninya,”
tegas Didik Ludiyanto, pelatih caretaker Persela, Jumat (1/11/2013).
Bagi Didik, format kompetisi satu wilayah dan dua wilayah memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk satu wilayah, persaingan masing-masing
tim akan lebih sengit. Pasalnya, setiap tim bisa bertanding dengan semua
lawan di dua laga, home dan away.
“Juara sejati akan didapati di kompetisi satu wilayah, karena setiap
bisa bisa bertemu dengan semua lawannya. Selain itu, kompetisi juga
berjalan full,” kata Didik.
Itu kelebihan untuk kompetisi satu wilayah. Sedangkan kekurangannya,
ujar Didik, anggaran setiap tim akan semakin banyak. Apalagi, musim
depan kontestan LSI dipastikan bertambah empat tim yang diambil dari
Liga Prima Indonesia. Musim depan akan ada peleburan dua liga.
“Kalau dua wilayah, anggaran untuk satu musim bisa ditekan. Karena
setiap tim akan bertemu dengan lawan yang ada dalam satu kawasan yang
dekat. Jadi tidak butuh dana besar untuk laga away,” ucap Didik.
Ditambahkan Didik, kekurangan kompetisi dua wilayah adalah persaingan
masing-masing tim tidak sesengit jika dibandingkan dengan kompetisi
satu wilayah. Pasalnya, setiap tim tidak bisa bertanding dengan semua
lawan yang menjadi kontestan liga. (surya) (ICH)