PT Liga Indonesia telah melakukan pembagian wilayah untuk tim peserta
Indonesia Super League (ISL) musim 2014. 22 Klub dibagi menjadi 2
wilayah yakni Barat dan Timur.
Wilayah Barat terdiri dari Semen Padang, Arema Indonesia, Gresik United, Sriwijaya FC, Persita Tangerang, Persik Kediri, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, Barito Putera.
Sedangkan Wilayah Timur diisi oleh Persipura, Perseru Serui, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persiram, Persiba Bantul, Persela Lamongan, Persepam, Persebaya Surabaya, Persiba Balikpapan, PSM Makasar.
Tiga tim Jawa Timur yakni Arema Indonesia, Gresik United, dan Persik Kediri masuk dalam wilayah Barat. Sementara Persela, Persebaya dan Persepam menghuni wilayah timur.
Manajemen Arema pun megatakan tidak keberatan dimainkan di wilayah barat atau timur, walau sebenarnya lebih sreg kompetisi satu wilayah.
"PSSI sudah membuat keputusan dua wilayah. Kami menyambut gembira dan tidak masalah bermain di wilayah timur atau barat," kata CEO Arema, Iwan Budianto.
Diakuinya, hanya mempertandingkan 10 pertandingan kandang tidak bisa mengandalkan pemasukan tiket secara maksimal. Namun pihaknya akan berupaya memaksimalkan pertandingan yang ada untuk menyedot supporter Aremania sebanyak mungkin ke Stadion Kanjuruhan. Apalagi bila sampai masuk final karena memakai format home & away.
Senada dengan Singo Edan, Persik Kediri pun tersenyum karena diikutkan di wilayah barat. Paling tidak dengan keuangan yang masih kembang-kempis, kebutuhan untuk biaya away tidak semahal di wilayah timur.
"Kami cukup nyaman berada di wilayah barat karena didominasi klub-klub dari Jawa. Hanya ada tiga away ke luar Jawa, yakni lawan Sriwijaya FC, Semen Padang dan Barito Putra. Kami optimistis bisa melakoni semua pertandingan musim depan dengan lancar," beber Sekretaris Persik Kediri, Barnadi.
Persepam Madura United yang sebenarnya juga ingin berada di wilayah barat, namun nyatanya terpilih ke bagian timur. Tapi paling tidak satu keinginan Persepam menjadi kenyataan, yakni berada satu grup dengan Persebaya Surabaya. Laga kontra Persebaya disebut sangat potensial meningkatkan penjualan tiket.
Pelatih Persebaya, Rahmad Darmawan mengakui, masuk Grup Timur membuat pihaknya harus serius dalam mempersiapkan tim.
"Kita terus siapkan tim bukan hanya taktik, teknik, fisik tapi juga mental anak-anak. Karena menjadi hal penting mengingat kita akan akan tur ke Papua dan Kalimantan," ungkap RD sapaan akrap Rahmad Darmawan.
Sementara itu Sekretaris Persiba Bantul, Wikan Werdo Kesworo, pun berujar bahwa bermain sebagai klub paling Barat di wilayah Timur adalah hal yang berat. Tentu berat dikarenakan budgeting untuk tandang ke markas klub-klub wilayah Timur layaknya Persipura, Persiram, atau klub pulau Kalimantan seperti Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar memakan biaya lebih dibandingkan jika mereka bermain di wilayah grup Barat.
"Kalau kita (Persiba) main di grup Barat sudah dihitung-hitung pemasukan dari suporter (tim tamu) yang away akan banyak, dan juga budget kita melakukan partai away lebih terjamin. Otomatis budgeting tidak berat dan kita bisa mencari untung. Namun saat kita tahu harus bermain di Timur, seperti jatuh tertimpa tangga, ketiban cat, dan genteng pula," papar Wikan.
Sedangkan Asisten Manajer Barito Putera, M Arifin malah mengakui persaingan di Grup Barat sangat berat.
“Pembagian ini timpang. Di wilayah ini tim-tim berat berkumpul. Tercatat ada enam klub papan atas. Sementara di wilayah timur hanya beberapa saja seperti Persipura dan Mitra Kukar,” kata M. Arifin.
Hal itu, menurutnya, akan membuat peta persaing akan berjalan sangat ketat. Barito Putera pun akan kesulitan memperbaiki prestasinya musim lalu dengan duduk di peringkat keenam.
“Target kami, kalau kemarin enam besar, musim depan kami ingin empat besar. Pembiayaan memang cocok. (ligaindonesia) (ICH)
Wilayah Barat terdiri dari Semen Padang, Arema Indonesia, Gresik United, Sriwijaya FC, Persita Tangerang, Persik Kediri, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, Barito Putera.
Sedangkan Wilayah Timur diisi oleh Persipura, Perseru Serui, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persiram, Persiba Bantul, Persela Lamongan, Persepam, Persebaya Surabaya, Persiba Balikpapan, PSM Makasar.
Tiga tim Jawa Timur yakni Arema Indonesia, Gresik United, dan Persik Kediri masuk dalam wilayah Barat. Sementara Persela, Persebaya dan Persepam menghuni wilayah timur.
Manajemen Arema pun megatakan tidak keberatan dimainkan di wilayah barat atau timur, walau sebenarnya lebih sreg kompetisi satu wilayah.
"PSSI sudah membuat keputusan dua wilayah. Kami menyambut gembira dan tidak masalah bermain di wilayah timur atau barat," kata CEO Arema, Iwan Budianto.
Diakuinya, hanya mempertandingkan 10 pertandingan kandang tidak bisa mengandalkan pemasukan tiket secara maksimal. Namun pihaknya akan berupaya memaksimalkan pertandingan yang ada untuk menyedot supporter Aremania sebanyak mungkin ke Stadion Kanjuruhan. Apalagi bila sampai masuk final karena memakai format home & away.
Senada dengan Singo Edan, Persik Kediri pun tersenyum karena diikutkan di wilayah barat. Paling tidak dengan keuangan yang masih kembang-kempis, kebutuhan untuk biaya away tidak semahal di wilayah timur.
"Kami cukup nyaman berada di wilayah barat karena didominasi klub-klub dari Jawa. Hanya ada tiga away ke luar Jawa, yakni lawan Sriwijaya FC, Semen Padang dan Barito Putra. Kami optimistis bisa melakoni semua pertandingan musim depan dengan lancar," beber Sekretaris Persik Kediri, Barnadi.
Persepam Madura United yang sebenarnya juga ingin berada di wilayah barat, namun nyatanya terpilih ke bagian timur. Tapi paling tidak satu keinginan Persepam menjadi kenyataan, yakni berada satu grup dengan Persebaya Surabaya. Laga kontra Persebaya disebut sangat potensial meningkatkan penjualan tiket.
Pelatih Persebaya, Rahmad Darmawan mengakui, masuk Grup Timur membuat pihaknya harus serius dalam mempersiapkan tim.
"Kita terus siapkan tim bukan hanya taktik, teknik, fisik tapi juga mental anak-anak. Karena menjadi hal penting mengingat kita akan akan tur ke Papua dan Kalimantan," ungkap RD sapaan akrap Rahmad Darmawan.
Sementara itu Sekretaris Persiba Bantul, Wikan Werdo Kesworo, pun berujar bahwa bermain sebagai klub paling Barat di wilayah Timur adalah hal yang berat. Tentu berat dikarenakan budgeting untuk tandang ke markas klub-klub wilayah Timur layaknya Persipura, Persiram, atau klub pulau Kalimantan seperti Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar memakan biaya lebih dibandingkan jika mereka bermain di wilayah grup Barat.
"Kalau kita (Persiba) main di grup Barat sudah dihitung-hitung pemasukan dari suporter (tim tamu) yang away akan banyak, dan juga budget kita melakukan partai away lebih terjamin. Otomatis budgeting tidak berat dan kita bisa mencari untung. Namun saat kita tahu harus bermain di Timur, seperti jatuh tertimpa tangga, ketiban cat, dan genteng pula," papar Wikan.
Sedangkan Asisten Manajer Barito Putera, M Arifin malah mengakui persaingan di Grup Barat sangat berat.
“Pembagian ini timpang. Di wilayah ini tim-tim berat berkumpul. Tercatat ada enam klub papan atas. Sementara di wilayah timur hanya beberapa saja seperti Persipura dan Mitra Kukar,” kata M. Arifin.
Hal itu, menurutnya, akan membuat peta persaing akan berjalan sangat ketat. Barito Putera pun akan kesulitan memperbaiki prestasinya musim lalu dengan duduk di peringkat keenam.
“Target kami, kalau kemarin enam besar, musim depan kami ingin empat besar. Pembiayaan memang cocok. (ligaindonesia) (ICH)