Laga ujicoba antara Persip Pekalongan vs PSPS Pekanbaru | tribunjateng |
Sebelumnya Persip Kota Pekalongan juga mengalami kekalahan di kandang sendiri saat menghadapi Perseba Super Bangkalan Madura dengan skor 1-2 pada 15 Februari 2014.
Gol semata wayang PSPS Pekanbaru diciptakan oleh pemain depan Firman Septiana pada menit ke-3 babak pertama.
Sejak menit awal babak pertama, tim berjuluk "Laskar Kalong" ini tampak tidak bisa mengembangkan permainan sehingga kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh tim kesebelasan tamu dengan memberikan tekanan ke lini pertahanan Persip.
Tekanan tim kesebelasan tamu tersebut akhirnya dapat menjebol jala gawang Persip yang dijaga oleh M. Ridho pada menit ke-3 oleh pemain PSPS Pekanbaru, Firman Septiana.
Tertinggal 0-1, Persip berusaha menyamakan kedudukan skor dengan meningkatkan serangan ke lini pertahanan PSPS Pekanbaru, tetapi upaya pemain tim "Laskar Kalong" selalu kandas.
Memasuki babak kedua, Pelatih Persip Kota Pekalongan, Sugeng Widodo mengganti sejumlah pemainnya sebagai upaya mendobrak lini pertahanan PSPS Pekanbaru.
Akan tetapi, strategi menyerang yang diterapkan oleh Persip tetap belum membuahkan hasil hingga babak kedua usai dengan kedudukan tetap 0-1.
Pelatih Persip Sugeng Widodo mengatakan kekalahan Persip 0-1 ini lebih disebabkan anak asuhnya bermain tertekan karena terjadi kesalahan komunikasi di lapangan.
"Selain itu, kami melihat pemain asal Kamerun, Siaka Dembelle ini juga belum bisa bermain maksimal. Oleh karena itu kekalahan melawan PSPS Pekanbaru akan dievaluasi lagi," katanya.
Menurut dia, pada uji coba ini memang tidak mementingkan hasil melainkan lebih memantapkan formasi yang sudah dimiliki Persip.
"Setelah uji coba di kandang sendiri, kami berharap dapat beruji coba di luar kandang," katanya.
Manajer PSPS Dany Setiadi mengatakan timnya masih dalam seleksi dan masih mencari tambahan pemain berkualitas karena manajemen telah menargetkan masuk Indonesia Super Liga pada tahun mendatang.
"Meski menang melawan Persip, kami menyesalkan kepempinan wasit Arief Sayrifudin dari Batang yang dinilai berat sebelah," katanya. (Antara)