PT Liga Indonesia telah resmi mengumumkan pembagian grup kompetisi
Divisi Utama Liga Indonesia 2014 baru-baru ini. Ke-63 tim yang akan
bersaing dalam kompetisi kasta kedua sepakbola tanah air itu, dibagi
dalam delapan grup.
Pembagian grup pun dinilai sangat menguntungkan kuartet klub Sumatera Utara dari segi finansial. Sebab, tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk melakoni sebuah laga tandang sekali pun, mengingat jarak tempuh antara satu klub dengan klub lainnya cukup berdekatan.
Empat klub wakil Sumut, yakni PSMS Medan, PS Kwarta Medan, Pro Duta FC, dan PS Bintang Jaya Asahan, sama-sama menghuni Grup I bersama PSPS Pekanbaru, PSAP Sigli, PSBL Langsa, dan Persiraja Banda Aceh.
CEO Pro Duta FC, Wahyu Wahab, mengaku sangat beruntung dengan pembagian grup tersebut, karena klubnya bisa menghemat biaya transportasi. Khususnya saat menghadapi dua laga tandang di Medan.
"Bagi kami, penggunaan anggaran sehemat mungkin adalah hal yang paling utama dan pembagian grup kali ini sangat menguntungkan klub-klub asal Sumut dari segi finansial. Namun, jika berbicara kompetisi, pasti kami punya ambisi dan target tinggi," katanya.
Wahyu pun kembali menegaskan jika musim ini klub berjuluk Kuda Pegasus itu tanpa menggunakan jasa pemain asing. “Kami yakin mampu bersaing di grup ini meski tanpa pemain asing. Kemampuan pemain muda yang kami miliki sudah lebih dari cukup," terang Wahyu.
Hal senada dikatakan pelatih PS Kwarta, Slamet Riyadi. Dia mengaku pembagian grup tersebut sangat menguntungkan klub-klub secara finansial. Namun, secara kompetisi kesannya memang kurang kompetitif dan kurang gereget.
"Saya cuma ingin anak-anak merasakan aura kompetisi yang sesungguhnya. Apalagi ada anggapan kalau belum melawan klub dari Pulau Jawa belum lengkap. Begitu pun, kami tetap akan bermain maksimal melawan semua tim," ucap Slamet. (waspada)
Pembagian grup pun dinilai sangat menguntungkan kuartet klub Sumatera Utara dari segi finansial. Sebab, tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk melakoni sebuah laga tandang sekali pun, mengingat jarak tempuh antara satu klub dengan klub lainnya cukup berdekatan.
Empat klub wakil Sumut, yakni PSMS Medan, PS Kwarta Medan, Pro Duta FC, dan PS Bintang Jaya Asahan, sama-sama menghuni Grup I bersama PSPS Pekanbaru, PSAP Sigli, PSBL Langsa, dan Persiraja Banda Aceh.
CEO Pro Duta FC, Wahyu Wahab, mengaku sangat beruntung dengan pembagian grup tersebut, karena klubnya bisa menghemat biaya transportasi. Khususnya saat menghadapi dua laga tandang di Medan.
"Bagi kami, penggunaan anggaran sehemat mungkin adalah hal yang paling utama dan pembagian grup kali ini sangat menguntungkan klub-klub asal Sumut dari segi finansial. Namun, jika berbicara kompetisi, pasti kami punya ambisi dan target tinggi," katanya.
Wahyu pun kembali menegaskan jika musim ini klub berjuluk Kuda Pegasus itu tanpa menggunakan jasa pemain asing. “Kami yakin mampu bersaing di grup ini meski tanpa pemain asing. Kemampuan pemain muda yang kami miliki sudah lebih dari cukup," terang Wahyu.
Hal senada dikatakan pelatih PS Kwarta, Slamet Riyadi. Dia mengaku pembagian grup tersebut sangat menguntungkan klub-klub secara finansial. Namun, secara kompetisi kesannya memang kurang kompetitif dan kurang gereget.
"Saya cuma ingin anak-anak merasakan aura kompetisi yang sesungguhnya. Apalagi ada anggapan kalau belum melawan klub dari Pulau Jawa belum lengkap. Begitu pun, kami tetap akan bermain maksimal melawan semua tim," ucap Slamet. (waspada)