Striker Persibangga Singgih Prasetyo (hijau) ditempel ketat pemain Persibat. Dalam ujicoba tersebut kedua tim bermain imbang 1-1. (banyumasnews.com) |
Penyemangat tersebut adalah tentang pemain muda berbakat mereka Singgih Prasetyo. Sehingga optimisme jajaran manajemen tim ini dalam mengarungi putaran kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia tetap terjaga.
“Kami tetap optimis menatap laga-laga
selanjutnya, apalagi dengan kemampuan pemain muda Singgih,” kata CEO PT
Persibangga Sportama, H Rohman Supriyadi, Rabu (16/4).
Meskipun dari skor akhir Persibangga
kalah, tetapi secara permainan tim asuhan Ahmad Muhariah ini sempat
menggunguli. Kondisi tersebut sangat ditunjukan pada babak kedua.
Permaianan benar-benar berbeda, dengan masuknya Singgih mengantikan
legiun asing Emanuel Sergey.
Pemain muda Persibangga itu berkali-kali
melakukan manufer serangan yang membahayakan. “Untuk sekelas dia,
sebagai pemain muda dan baru pertama tampil di Divisi Utama, perfoma
kemarin sudah sangat bagus,” jelas Rohman.
Lebih lanjut disampaikan, dibabak
pertama permaian masih belum optimal. Baik Persibangga maupun PSGC. Hal
wajar karena pertandingan tersebut adalah pertandingan pembuka. Namun,
dibabak kedua, serangan singgih yang didukung Farikin, makin merepotkan
benteng lawan. Hanya saja, banyaknya peluang belum bisa berbuah gol.
“Karena gol mereka pun dihasilkan dari tendangan bebas didaerah kotal
16,” ucap dia.
Meksipun aksi pertama kalinya tampil
dilevel Divisi Utama, namun Singgih sudah mampu bermain lepas dan tanpa
beban. Hal tersebut dinilai menjadi modal bagus untuk kedepannya.
Karena, bisa dipastikan singgih akan pintar improvisasi permainan.
Semenjak dia turun, setidaknya ada empat peluang besar tercipta. Hanya
saja dewi fortuna memang belum berpihak pada Persibangga. Tak satu pun
berbuah gol.
Selain dari faktor teknis, pada
pertandingan tandang kemarin Persibangga sedikit dikecewakan dari faktor
nonteknis. Persibangga meras mendapatkan perlakukan yang berbeda dari
wasit yang memimpin pertandingan.
“Wasit memberatkan kami, ketika masuk
daerah terarang kami, wasit menyempritkan peluitnya dan menjadikan
pelanggaran, padahal itu tidak termasuk pelanggaran. Jadi wasit sangat
tidak jeli,” tegas Rohman.
Senada dengan Rohman, manajer tim
Persibangga, Martoyo juga mengatakan bahwa permaian Persibangga secara
teknis sudah mampu bersaing. Meski bermain dibawah tekanan tuan rumah,
Voleer Ortega dkk masih mampu menandingi.
Sedangkan dari stamina, pemain
juga sangat bagus. Mereka mampu bertahan sampai menit akhir dengan
semangat. “kalau boleh dibilang, wasit jugas ikut menekan,dan itu sangat
jelas,” kata Martoyo. (radarbanyumas)