Misi Madiun Putra FC (MPFC) memenangi
revans kontra PSIM Jogjakarta bisa jadi berbalik imposible. Apa pasal?
Grafik permainan home di Stadion Mandala Krida Laskar Mataram-julukan
PSIM-terus meningkat. Pada dua laga kandang terakhir lawan Perseman Manokwari dan
Persenga Nganjuk, PSIM berhasil menyapu bersih dengan kemenangan.
Sementara itu, ketua The Mad Mania Bayu
Erix Yubastian menyampaikan, para suporter tetap ber-dreng…deng…deng ria
ke Jogjakarta. Dijelaskan, dalam tur away ke markas PSIM ini akan
diikuti 100 orang. Saat ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah
peralatan drum yang rusak karena insiden
semprotan water canon 4 Juni bisa dipakai. Pun, dia berharap MPFC berhasil mencuri poin.
‘’MPFC tidak sendiri, kami juga berada di Jogja memberikan dukungan, ini sesuai slogan The Mad, kami datang mendukungmu selamanya,’’ ucapnya. (radarmadiun)
Meski begitu, coach MPFC Wahyudi
menyatakan peluang timnya untuk mencuri poin tetap terbuka. Pun, dia
sudah berupaya keras memotivasi pemain. ‘’Tuan rumah sangat percaya diri
mengalahkan kami, tapi anak-anak besok (hari ini, Red) siap berjuang
mati-matian,’’ kata Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Kata dia, PSIM sudah membuat luka dengan
menggagalkan raihan tiga poin MPFC. Pada putaran pertama kompetisi
Divisi Utama di Stadion Wilis, Laskar Blue Force–julukan MPFC–dipaksa
bermain imbang 1-1. Selain mengusung spirit revans, Wahyudi sangat
berharap Dewi Fortuna berpihak kepada timnya. ‘’Keberuntungan bisa
menyelamatkan MPFC dari kekalahan,’’ ujarnya.
Wahyudi mengatakan, kubu lawan masih
larut dalam euforia setelah menaklukkan Perseman Manokwari pada 8 Juni
lalu dengan skor 2-0. Hasil itu tentunya membuat konfidensi pemain PSIM
semakin berlipat. Di sisi lain, MPFC dihadapkan situasi yang kian sulit
lantaran tidak bisa memainkan dua pilar sekaligus. Bomber asal Pantai
Gading Toure Mochtar dipastikan absen lantaran menjalani hukuman kartu
merah. Sedangkan Arfan Ariwijaya mengalami dislokasi tangan kiri. ‘’Ini
pertandingan yang sangat berat. Tapi, apa pun itu kami harus bangkit dan
tidak mengeluh,’’ tegasnya.
Yang jelas, hanya kemenangan yang bisa
menjaga peluang MPFC lolos ke babak 16 besar. Saat ini, MPFC masih
tercecer di peringkat 5 dengan raihan 15 poin. Jumlah poin sama
dikoleksi PSIM Jogjakarta. Jika sampai kehilangan poin di Mandala Krida,
tentu peluang MPFC berlanjut ke babak berikutnya semakin mengecil.
Belum lagi, ada kabar Persenga bakal didiskualifikasi sehingga MPFC
harus dikurangi 6 poin, karena sudah dua kali menang lawan klub asal
Nganjuk tersebut. ‘’Masa-masa sulit ini ingin kami lalui dengan hal yang
positif, termasuk bisa mencuri poin dari kandang PSIM,’’ jelasnya.
Tanpa adanya Mochtar, Wahyudi bakal
memainkan pola 4-4-2. Lini depan bakal diisi duet Purniawan-Agus
Yulianto. Pelatin berlisensi B PSSI itu tidak punya banyak opsi striker
lantaran pada jeda putaran kedua MPFC tidak menambah penyerang anyar.
Sebenarnya masih ada Wendyk Setyo, namun kemungkinan tidak menjadi
starter. ‘’Kami kehilangan Mochtar saat lawan PSIM besok (hari ini, Red)
dan Persinga, sementara tidak ada tambahan striker di putaran kedua
ini,’’ ujarnya.
Di kubu PSIM, coach PSIM Seto
Nurdiyantara mewaspadai tren permainan away MPFC. Dia mengaku terus
memantau perkembangan laga tandang calon lawan sejak putaran pertama.
Yakni, MPFC berhasil menahan imbang PSBK Kota Blitar, serta menang atas
tuan rumah Persinga Ngawi dan Persenga Nganjuk. ‘’Tim harus mawas diri,
MPFC cukup sering menang di luar kandang,’’ katanya.
Meski begitu, Seto menyatakan tetap
mematok poin penuh saat melawan MPFC demi membidik posisi papan atas
grup 5. Apalagi, kali ini timnya bermain di kandang. ‘’Tren positif
menang di kandang harus berlanjut,’’ ungkapnya saat dihubungi Jawa Pos
Radar Madiun.
Dia mengakui, kekuatan timnya sedikit
tereduksi. Ini lantaran PSIM hampir pasti tidak bisa memainkan Supri
Andrianto, yang mengisi posisi gelandang serang. Supri mengalami cedera
engkel saat melawan Perseman Manokwari. Menurut Seto, peran pemainnya
tersebut sangat krusial. ‘’Supri pemain penting bagi tim ini,’’
pungkasnya.
semprotan water canon 4 Juni bisa dipakai. Pun, dia berharap MPFC berhasil mencuri poin.
‘’MPFC tidak sendiri, kami juga berada di Jogja memberikan dukungan, ini sesuai slogan The Mad, kami datang mendukungmu selamanya,’’ ucapnya. (radarmadiun)