Dalam laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2014 itu, pertandingan melanjutkan sisa 33 menit dipimpin wasit Robiyanto. Partai usiran yang berlangsung di tempat netral ini turut disaksikan tokoh sepakbola Aceh H Zainuddin Hamid dan Ketua Asprov PSSI Aceh Adly Tjalok serta puluhan suporter Elang Biru.
Sejak kickoff, kedua kubu saling serang. Hanya saja tuan rumah terlihat lebih agresif dalam penyerangan. Tim asuhan Anwar ini menurunkan duet striker Bissa Donald dan Zainuddin, namun tak ada gol tambahan yang tercipta.
Peluang juga sempat dimiliki PS Bintang Jaya, namun beberapa usaha Zulkifli cs tak kunjung menemui sasaran. Hingga waktu sisa dimainkan, skor 1-0 tetap bertahan untuk kemenangan Laskar Elang Biru.
Pelatih PS Bintang Jaya, Abdul Rahman Gurning, mengaku puas dengan hasil akhir tersebut, kendati timnya menelan kekalahan. "Ya, mungkin inilah hasil yang terbaik bagi kedua tim," ujar mantan pelatih Gresik United itu.
Menyikapi partai tunda ini, Gurning mengaku pemainnya tidak melakukan walk out (WO) saat tampil di Stadion Langsa, 4 Juni lalu. Pelatih PSBL, Anwar, puas atas hasil yang dicapai Rafsanjani cs.
"Kita bersyukur sekali dengan hasil ini, meski tidak bisa menambah gol, tapi tetap dapat tiga poin," ujarnya.
Partai tunda ini dilanjutkan setelah terjadi aksi pelemparan yang dilakukan suporter PSBL terhadap pemain PS Bintang Jaya di Stadion Kota Langsa, 4 Juni lalu. Insiden ini berbuntut sanksi dari Komisi Disiplin PSSI terhadap PSBL berupa denda Rp25 juta. Akibat pelemparan saat pertandingan, pemain belakang Bintang Jaya, Luis Irsandi luka di kepalanya.
Tak hanya dengan Rp25 juta yang harus dibayarkan paling lambat 6 September mendatang. PSBL juga dilarang menggunakan Stadion Kota Langsa, sebagai homebase pertandingan saat menjamu PS Kwarta, 23 Agustus mendatang. (waspada)
