Meski hanya bermain di Kompetisi Divisi Utama, PSIM Yogyakarta ternyata masih menarik minat pemain asing. Kemarin, eks striker Middlesbrough FC Michael Anthony Vickers (25) menyatakan minatnya membela Laskar Mataram, julukan PSIM.
Berdasarkan curriculum vitae yang dikirimkan kepada Manajemen PSIM,
profil striker yang juga pernah berkostum Nottingham Forest cukup
meyakinkan. Vickers pernah membela tim asal Kanada, Ottawa Fury.
Kemudian tim asal Kuwait, Salmiya. Vickers mencetak 12 gol dari 10
penampilannya bersama Salmiya.
Torehan golnya selama membela tim asal Australia, Sorrento FC tak
kalah menjanjikan. Dari 20 pertandingan, striker dengan tinggi 177 cm
ini mencetak 22 gol. Tim lain yang juga pernah dibelanya aadalah Fort
Lewis College Amerika Serikat.
“Saya memiliki pergerakan bagus dalam menempatkan diri di kotak
penalti, sebagus saat saya menjadi striker murni. Saya selalu bekerja
keras untuk tim sebaik untuk individu saya. Saya punya pengalaman
bermain di laga-laga penting melawan tim besar seperti Tottenham,
Liverpool dan Menchester City,” kata Vicker, Rabu (30/1/2013).
Dia mengaku, menjadi bagian U-18 Nottingham Forest yang juga bermain
dalam Youth Cup. Bersama tim itu, dia melaju hingga babak kelima. Tak
hanya itu, dia sempat membela tim cadangan dan mengikuti tur ke Jerman
dan Belanda. Pada putaran pertama, mencetak 12 gol dari 15 pertandingan
dan 15 gol dari 10 pertandingan di putaran kedua.
“Saya membela The Boro dalam Milk Cup di Irlandia, mencetak 6 gol
dari 6 penampilan. Tim lain yang pernah saya bela adalah Banrsley FC.
Untuk tim ini saya bermain sejak usia muda U-13,” terangnya.
Direktur Akademi Nottingham Forest Nick Marshall mengungkapkan,
selama 2 tahun bersama Nottingham Forest Vicker menunjukkan kemampuan
luar biasa. Dia sukses saat bermain di U-18 dan tim cadangan. “Jika saja
tidak sempat terkena cidera, dia seharusnya bermain di level yang lebih
baik,” katanya.
Direktur Teknik PSIM Dwi Irianto mengatakan, Laskar Mataram tidak
memiliki dana cukup untuk merekrut Vicker. Namun jika dia mau menerima
bayaran sesuai standar pemain local, dia mengaku tidak keberatan. “Yang
jelas, kemampuan anggaran kita terbatas. Jadi untuk merekrut pemain
asing harus berhitung lagi,” katanya. (sindo)