Kompetisi
Indonesia Super League 2012/2013 adalah musim pertama bagi Nasser Al
Sebai merumput di Indonesia. Di awal kiprahnya, pemain asal Syiria ini
merasa beruntung bergabung dengan tim sebesar Persib.
Sejak resmi berkostum Persib, ia sudah menganggap Persib sebagai tim
yang besar. Bagus secara finansial, dihuni pemain berkualitas, dan
memiliki suporter fanatik yang luar biasa. Pemain bernomor punggung 4
ini pun begitu bersemangat berkarier di ISL.
Sebagai petarung di lapangan, Nasser memang tak pernah gentar dengan
lawan manapun. Inilah yang membuat ia heran, jelang dimulainya
kompetisi, cukup banyak rekan ataupun bobotoh yang menyatakan kepadanya,
bahwa lawan yang dihadapi sangat kuat.
“Ya, sebelum mulai kompetisi, banyak yang membicarakan Persipura tim
yang hebat. Ternyata, mereka biasa saja, kita tidak terlalu kesulitan
menghalau serangannya. Justru Persib sebagai tim besar harusnya bisa
menang dan tidak takut dengan lawan manapun,” kata Nasser.
Jelang tur Papua melawan Persiram dan Persidafon, Nasser pun sudah
mendengar betapa beratnya laga yang akan dihadapi. Dan, kesan pertama
yang ia rasakan adalah betapa panjangnya perjalanan dari Bandung ke
Sorong, dengan dua kali transit pesawat, hingga menghabiskan waktu 12
jam.
“Lamanya perjalanan hampir sama seperti pulang ke Negara saya. Tapi
saya siap fokus pada pertandingan, apalagi keluarga saya sudah ada di
Bandung,” tegas Nasser.
Terkait peluang menghadapi tuan rumah Persiram, Nasser optimis Persib
bisa meraih poin penuh. Ia meminta rekan-rekannya bisa bermain lepas
dan tampil seperti biasa.
“Saya sudah melihat Persiram, mereka tidak istimewa. Masalah besar
justru kalau Persib yang main tidak bagus. Seharusnya, bermain di
kandang dan tandang itu sama saja,” pungkas Nasser. (ISL)