Para
pemain Sriwijaya FC membuktikan, bahwa mereka masih memiliki mental
juara. Hal itu diperlihatkan saat Laskar Wong Kito mengalahkan Barito
Putera 3-2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat
(11/1).
Pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Barito Putera memang sudah
diberi label sebagai duel para juara. Sriwijaya FC memiliki misi penting
untuk menjaga kehormatan sebagai juara ISL 2011/2012 agar tidak
dipermalukan Barito yang menjadi juara Divisi Utama 2011/2012.
Apa yang tersaji di lapangan memang cukup dramatis. Kedua kesebelasan
saling kejar mengejar gol, sebelum akhirnya Ahmad Jufriyanto menjadi
pahlawan bagi tuan rumah lewat golnya pada menit ke-90. Sebaliknya,
kekalahan akibat gol di menit akhir ini menjadi anti klimaks dari aksi
menawan Barito yang disajikan sejak babak pertama.
Laskar Wong Kito bermain kurang koordinasi pada awal babak pertama,
sementara tim tamu memperagakan permainan taktis dan agresif dalam
menyerang.
Tanpa menunggu lama, gawang Sriwijaya FC mampu dijebol tim tamu pada menit ke-8. Striker Barito, Coulibali Djibril mencetak gol cantik memanfaatkan assist dari Sackie teah Dou. Tertinggal satu kosong memotivasi Sriwijaya FC untuk tampil menyerang sehingga sejumlah peluang tercipta.
Pada menit ke-12, Boakay mendapatkan kiriman umpan tarik dari Fakhrudin, namun gagal membuahkan gol. Sayang, para penyerang tuan rumah kerap gagal pada penyelesaian akhir, sementara anak-anak Banjarmasin cenderung mudah masuk ke lini pertahanan SFC. Tanpa kehadiran sang kapten Ponaryo Astaman, Laskar Wong Kito seakan kebingungan dalam mengatur alur bola.
Tantan nyaris mencetak gol pertamanya pada menit 27, bola yang melewati kiper Dedi Sutanto dan hampir masuk ke jala lawan, masih bisa di sambar pemain belakang Barito, Guntur Ariyadi.
Pada menit berikutnya, tensi pertandingan meninggi dan wasit Oki Dwi Putra harus mengeluarkan dua kartu kuning untuk tim tamu, Fathul Rahman lantaran menjegal Sultan Samma pada menit 36, dan Guntur Ariadi pada menit 39.
Tuan rumah mendapatkan kesempatan terakhir pada menit 43 untuk menyamakan kedudukan. Namun, akselarasi Tantan merebut bola dari Henry Njobi Elad di dalam kotak penalti kembali gagal karena bola hasil tendangan salto melebar ke kanan gawang lawan. Hingga turun minum, kedudukan masih bertahan 1-0 untuk Barito.
Tanpa menunggu lama, gawang Sriwijaya FC mampu dijebol tim tamu pada menit ke-8. Striker Barito, Coulibali Djibril mencetak gol cantik memanfaatkan assist dari Sackie teah Dou. Tertinggal satu kosong memotivasi Sriwijaya FC untuk tampil menyerang sehingga sejumlah peluang tercipta.
Pada menit ke-12, Boakay mendapatkan kiriman umpan tarik dari Fakhrudin, namun gagal membuahkan gol. Sayang, para penyerang tuan rumah kerap gagal pada penyelesaian akhir, sementara anak-anak Banjarmasin cenderung mudah masuk ke lini pertahanan SFC. Tanpa kehadiran sang kapten Ponaryo Astaman, Laskar Wong Kito seakan kebingungan dalam mengatur alur bola.
Tantan nyaris mencetak gol pertamanya pada menit 27, bola yang melewati kiper Dedi Sutanto dan hampir masuk ke jala lawan, masih bisa di sambar pemain belakang Barito, Guntur Ariyadi.
Pada menit berikutnya, tensi pertandingan meninggi dan wasit Oki Dwi Putra harus mengeluarkan dua kartu kuning untuk tim tamu, Fathul Rahman lantaran menjegal Sultan Samma pada menit 36, dan Guntur Ariadi pada menit 39.
Tuan rumah mendapatkan kesempatan terakhir pada menit 43 untuk menyamakan kedudukan. Namun, akselarasi Tantan merebut bola dari Henry Njobi Elad di dalam kotak penalti kembali gagal karena bola hasil tendangan salto melebar ke kanan gawang lawan. Hingga turun minum, kedudukan masih bertahan 1-0 untuk Barito.
Babak kedua baru berjalan delapan menit, Sriwijaya FC mampu
menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui sundulan Boakay Foday,
memanfaatkan tendangan bebas Mahyadi Panggabean. Sriwijaya FC kembali
menambah keunggulan melalui gol spektakuler Ahmad Jufrianto, yang
melepaskan tendangan bebas dari jarak sekitar 30 meter.
Namun, petaka tuan rumah kembali terjadi pada menit 83 akibat
terlambat menutup pergerakan serangan balik. Penyerang Barito Nehemia
Sollossa mampu menjebol gawang. Kedudukan pun berubah 2-2.
Pada menit 91 Sriwijaya FC mampu mencetak gol balasan melalui Ahmad Jufrianto yang mengoptimalkan umpan tendangan bebas Mahyadi Panggabean. Kedudukan 3-2 untuk tim asal Sumsel itu bertahan hingga pertandingan usai.
Pada menit 91 Sriwijaya FC mampu mencetak gol balasan melalui Ahmad Jufrianto yang mengoptimalkan umpan tendangan bebas Mahyadi Panggabean. Kedudukan 3-2 untuk tim asal Sumsel itu bertahan hingga pertandingan usai.
"Kemenangan ini kerja keras semua pemain, saya apresiasi semuanya
karena sudah bekerja keras sepanjang lebih dari 90 menit pertandingan.
Apalagi dalam laga ini kita banyak kehilangan beberapa pemain. Tentunya
usai laga ini akan ada beberapa evaluasi," jelas Kas Hartadi, pelatih
Sriwjaya FC, usai pertandingan.
Sementara kubu Barito, mengakui bahwa lawan mereka memiliki mental
juara. Hal inilah yang membuat Boakay Foday dkk mampu membalikkan
keadaan.
"Memang Sriwijaya FC tim juara, sehingga tenang menghadapi situasi
tertekan karena tertinggal. Gol lawan tercipta melalui bola mati, ini
yang menjadi evaluasi ke depan," kata pelatih Barito Putra, Salahuddin.
Kemenangan ini membuat Sriwijaya FC menggeser Arema di puncak klasemen, yang sebelumnya menundukkan Persidafon 5-2.