Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur,
Jakarta, Minggu (17/3), menghasilkan beberapa keputusan. Selain revisi
statuta dan menjadikan Indonesia Super League sebagai kompetisi sepak
bola tertinggi di Indonesia, KLB juga mengeluarkan putusan untuk
membubarkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang dulu
dipimpin oleh La Nyala Matalitti.
"Pada KLB ini, saya nyatakan untuk membubarkan KPSI. Tapi, pembubaran itu dilakukan dengan satu syarat. Perubahan struktur Komite etik, banding, dan wasit harus dirapatkan ulang di rapat komite eksekutif (exco) PSSI," kata La Nyalla.
"Pada KLB ini, saya nyatakan untuk membubarkan KPSI. Tapi, pembubaran itu dilakukan dengan satu syarat. Perubahan struktur Komite etik, banding, dan wasit harus dirapatkan ulang di rapat komite eksekutif (exco) PSSI," kata La Nyalla.
KLB juga mengeluarkan putusan untuk memberi sanksi kepada enam komite
eksekutif yang memutuskan walk out ketika KLB berlangsung. Keenam exco
itu antara lain, Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau,
Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso.
"Mereka akan disanksi hingga PSSI menggelar kongres berikutnya. Sejauh ini, waktu penyelenggaraan kongres belum ditentukan. Yang pasti kita akan menggelarnya usai AFC melaksanakan kongres pada April mendatang," kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin.
Dengan sanksi itu, posisi exco di PSSI pun lowong. Sebagai gantinya, voters KLB mengusulkan untuk mengangkat exco baru. Lantaran sudah dianggap kuorum, Djohar pun menyetujui usulan tersebut.
"Sesuai permintaan voters, saya memutuskan untuk mengangkat exco baru, yakni Zulfadli. Djamal Azis, La Siya, dan Hardi Hasan. Untuk posisi wakil ketua umum yang ditinggalkan Farid Rahman akan diisi oleh La Nyala Matalitti," katanya.
"Mereka akan disanksi hingga PSSI menggelar kongres berikutnya. Sejauh ini, waktu penyelenggaraan kongres belum ditentukan. Yang pasti kita akan menggelarnya usai AFC melaksanakan kongres pada April mendatang," kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin.
Dengan sanksi itu, posisi exco di PSSI pun lowong. Sebagai gantinya, voters KLB mengusulkan untuk mengangkat exco baru. Lantaran sudah dianggap kuorum, Djohar pun menyetujui usulan tersebut.
"Sesuai permintaan voters, saya memutuskan untuk mengangkat exco baru, yakni Zulfadli. Djamal Azis, La Siya, dan Hardi Hasan. Untuk posisi wakil ketua umum yang ditinggalkan Farid Rahman akan diisi oleh La Nyala Matalitti," katanya.
Sumber : duniasoccer.com