Baru saja skuat Persela Lamongan mendapat ‘terapi’
latihan fisik ala Miroslav Janu, yang dikembangkan sendiri oleh
caretaker Persela Didik Ludiyanto. Namun ternyata, tak hanya sektor
fisik saja yang mendapat perhatian Didik, tapi juga kematangan dan
koordinasi permainan Persela juga turut dibenahi.
Menurut Didik, mereka perlu mematangkan organisasi di setiap sektor
maupun antarlini, untuk bisa meraih hasil sempurna menghadapi Pelita
Bandung Raya (PBR) di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (27/3) mendatang.
Karenanya, selain fisik, organisasi permainan juga harus mantap.
“Pembenahan stamina melalui latihan fisik sudah selesai. Kini kami
fokus menggarap kematangan organisasi tim, ini agar kami lebih siap
dalam menjalani laga-laga selanjutnya, terutama menjamu Pelita,” tegas
Didik kepada GOAL.com Indonesia.
Sebelumnya, Didik memberikan latihan fisik yang berat kepada para
pemainnya, baik di lapangan maupun pada sesi latihan fitnes. Latihan
fisik yang berat tersebut, dimaksudkan untuk mengembalikan stamina para
pemain yang sering kedodoran. Kini, ketika stamina pemain dirasa sudah
cukup mumpuni, Didik memompa kinerja anak asuhannya terkait teknis dan
strategi di lapangan.
“Dari evaluasi di laga terakhir lawan PSPS Pekanbaru (Persela kalah
dengan skor 4-2, red), kami ketahui organisasi tim masih kurang
sempurna. Mumpung masih ada waktu jelang laga lawan Pelita, kami pun
segera membenahi organisasi tim,” sambungnya.
Menurut pria yang juga pernah menjabat sebagai pelatih Persela U-21
tersebut, organisasi tim mulai dari belakang, tengah, hingga depan belum
menunjukkan perpaduan dan keselarasan. Ia menilai, masih banyak
kekeliruan antar lini, yang dipicu oleh buruknya komunikasi serta
stamina yang kedodoran. Hal inilah yang membuat aliran bola dari
belakang ke depan menjadi kurang begitu lancar.
“Selain mematangkan organisasi antar lini, kami juga memperbaiki
penyelesaian akhir. Semoga di laga lawan Pelita, para pemain sanggup
menyelesaikan peluang yang didapat secara apik dan berujung pada hasil
yang memuaskan,” harap Didik.
Ia menambahkan, kendala krusial saat ini tampak pada lemahnya lini
belakang. Pasalnya, lini belakang Persela masih terlihat lengah dan
belum begitu solid dalam hal melakukan penjagaan terhadap lawan. Bahkan,
pressing lini belakang Persela terhadap pemain lawan, dianggap oleh
Didik masih kurang menggigit.
“Koordinasi mungkin harus lebih ditingkatkan, juga pressing kepada para pemain lawan harus lebih kuat lagi. Kuatnya lini pertahanan, juga pasti menambah kepercayaan pemain depan dalam menyerang,” pungkasnya.
“Koordinasi mungkin harus lebih ditingkatkan, juga pressing kepada para pemain lawan harus lebih kuat lagi. Kuatnya lini pertahanan, juga pasti menambah kepercayaan pemain depan dalam menyerang,” pungkasnya.
Persela sendiri saat ini masih berada di peringkat ke-12 klasemen
sementara Indonesia Super League (ISL) 2013. Mereka sudah mengumpulkan
total 13 poin, yang didapat dari sebelas kali pertandingan, hasil dari
empat kali menang, satu kali seri, dan enam kali menderita kekalahan.
(gk-43)