Wahyu Widjiastanto, pemain belakang SEMEN PADANG FC. Foto : IPL/arif ariadi
Persijap hanya bisa menambah satu poin saat menjamu Semen Padang FC di
Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Selasa (26/3) malam. Laga yang
disaksikan lebih dari 10 ribu pendukung tuan rumah itu berakhir imbang
tanpa gol. Jelang bubaran wasit sempat mengusir benteng Semen Padang,
Wahyu Wijiastanto, akibat melakukan pelanggaran keras terhadap pemain
Persijap.
Di babak pertama Wahyu Wiji--panggilan akrabnya--sudah mendapat kartu
kuning karena melanggar Safri Umri. Toh, karena pertandingan sudah
memasuki menit-menit akhir, Persijap gagal memanfaatkan keunggulan
jumlah pemain itu. Mematok target menang, Persijap menurunkan skuad
terbaiknya.
Tiga striker dipasang sekaligus, yakni Agung Supriyanto, Dicky Firasat,
serta Victor Miguel Ortega. Mereka disokong gelandang Safri Umri, Anam
Syahrul, Walter Brizuela, dan Murwanto. Sedangkan Evaldo Silva menjadi
komandan di belakang guna mengamankan gawang Joko Ribowo.
Sebaliknya, Semen Padang yang tidak ingin mengulang kekalahan musim
lalu menduetkan Titus Bonai (Tibo) dan M Nur Iskandar. Lini tengah tim
asuhan Jafri Sastra itu ditempati Vendry Mofu, Yu Hyun Koo, Elly Aiboy,
dan Esteban Viscarra. Jandia Eka Putra berdiri di bawah mistar,
dibentengi kwartet Wahyu Wijiastanto, Saepuloh Maulana, Hengky Ardiles,
dan Novan Setya Sasongko.
Tampil di depan pendukung sendiri para pemain Persijap langsung tancap
gas. Laskar Kalinyamat--julukan Persijap--membuka peluang lewat tembakan
Safri Umri yang masih membentur tiang gawang. Berikutnya giliran Agung
Supriyanto menebar ancaman. Sayang tembakan striker Timnas U-22 itu
masih bisa diantisipasi Jandia Eka Putra dengan kakinya. Hingga turun
minum kedua tim masih belum mampu menciptakan gol.
Masuk babak kedua Semen Padang menarik Elie Aiboy dan memasukkan
gelandang mungil Hendra Bayauw. Pertandingan kembali berjalan seru di
mana kedua tim saling bertukar serangan. Kredit poin layak diberikan
kepada barisan pertahanan Persijap yang disiplin dalam menjaga daerah
dari gempuran lawan. Bermaksud menambah daya gedor timnya, pelatih
Persijap Riono Asnan menarik Safri Umri dan memasukkan Kanaan
Nakhjavani.
Beberapa menit kemudian ganti Dicky Firasat yang keluar untuk
digantikan Noorhadi. Di pihak tim tamu rotasi dilakukan dengan menarik
Nur Iskandar dan memasukkan M Rizal. Tibo nyaris saja menjebol gawang
Persijap, namun karena terlalu terburu-buru upayanya itu gagal.
Pertandingan yang sempat dihentikan beberapa menit akibat asap red flare
itu akhirnya berujung tanpa gol.
Riono Asnan usai pertandingan mengakui timnya punya kelemahan mendasar
di sisi penyelesaian akhir. Itu yang membuat sejumlah peluang yang
tercipta gagal dikonversikan menjadi gol. Hal sama terjadi ketika
Persijap menjalani tur Aceh yang berakhir dengan kekalahan 0-1 dari
Persiraja dan 0-2 dari PSLS. "Itu yang harus kami benahi sebelum
pertandingan berikutnya melawan Pro Duta," kata Riono.
Kapten Persijap Evaldo Silva menambahkan teman-temannya sudah bermain
bagus di lapangan. Apa yang dipraktikkan dalam latihan bisa dijabarkan
dalam pertandingan. "Hanya golnya yang tidak tercipta. Tapi hasil ini
tidak membuat mental pemain turun. Kami harus segera melupakan dan
memperbaiki kelemahan agar main lebih bagus di pertandingan berikutnya,"
tutur Evaldo. (IPL)