
Pelatih Persis Solo versi LPIS, Widyantoro mengambil langkah tegas demi merampingkan tim Laskar Sambernyawa. Dua stoper Sofyan Morhan dan Modestus Setiawan terpaksa didepak dari skuad kebanggaan publik Kota Bengawan.
Widyantoro mengatakan, pencoretan dua pemain senior karena di posisi
tersebut sudah menumpuk banyak pemain. “Di posisi stoper ada sekitar 7-8
pemain, jumlah yang tidak ideal untuk tim. Saya harus mengurangi pemain
di posisi tersebut, akhirnya dua pemain yang terpaksa dicoret. Langkah
ini dilakukan agar tim lebih ramping,” kata dia.
Sofyan Morhan yang merupakan salah satu pilar Persis LPIS musim lalu
dianggap kurang sesuai dengan rencana proyek jangka panjang tim yang
berhome base di Stadion Manahan Solo tersebut. Modestus Setiawan juga
dianggap kalah bersaing dengan stopper lain seperti Hendri Aprilianto,
Nnana Onana, Rusdiansyah, Yogi Alfian.
Pencoretan Sofyan dan Modestus sebenarnya sudah terlihat saat Persis
LPIS membungkam tim Divisi Utama PT Liga Indonesia, Persipur Purwodadi
4-0, Di laga tersebut, dua stopper dipercayakan kepada Hendry dan Onana.
Keduanya akan saling melengkapi dua eks Persis LPIS musim lalu,
Rusdiansyah dan Yogi Alfian.
Sebenarnya, posisi Hendry sebagai wing back kanan, lalu digeser
sebagai stoper. Inisiatif yang dilakukan Wiwid, sapaan akrabnya,
membuahkan hasil positif. Sedangkan posisi wing back kanan yang
ditinggalkan Hendry bakal diisi eks pemain Persiba Balikpapan, Dwi Joko
Prihatin. Untuk pelapis Wiwid mempercayakan kepada Haryadi dan Rony.
Informasi yang dihimpun, dua nama yang menjadi ‘korban’ pencoretan
ini merupaan yang terakhir kalinya. Kemungkinan besar sudah tidak ada
lagi pemain yang didepak dari Persis LPIS. Kerangka tim sudah jadi.
Seluruh pemain hasil rekomendasi pelatih sudah disodorkan ke manajemen.
Media Officer Persis LPIS Farid Muttaqien mengatakan, saat ini
managemen menunggu informasi manager meeting Divisi Utama LPIS di
Jakarta yang rencananya digelar awal April mendatang.
Salah satu agenda dalam general meeting antara lain penentuan
pembagian grup. Sehingga, peluang Persis LPIS untuk pindah ke grup masih
terbuka. Surat pindah klub juga sudah dilayangkan managemen.
“Rencananya pertemuan dilakukan akhir Maret, tapi mundur menjadi awal
April,” ujarnya.
Sambil menunggu manager meeting, skuad Persis LPIS setiap hari tetap
menjalani latihan rutin di Lapangan Lanud Adi Soemarmo. Materi latihan
berfokus pada tiga aspek yakni peningkatan teknik, strategi dan
peningkatan teamwork.
(Ridwan Anshori/Koran SI/raw)

