Manajemen PSIS terus bergerilnya untuk
mendapatkan pemain anyar demi menyongsong putaran kedua kompetisi Divisi
Utama Liga Indonesia 2012/2023.
Baru-baru ini, mereka mengklaim telah sepakat soal harga dengan gelandang Uruguay Esteban Guillen. Pemain yang pernah berkostum Arema Indonesia dan Persiba Balikpapan ini akan segera merapat ke Semarang.
Musim ini, dia sempat berkostum Persija Indonesia Preimer League (IPL), namun lantaran tidak ada kejelasan, terutama kontrak dan kompetisi, dia kembali ke negara asalnya. PSIS yang tengah berusaha promosi ke Indonesia Super League (ISL) pun memanfaatkan situasi itu dengan melakukan pendekatan.
Dari komunikasi dengan agennya, disepakati Esteben akan mendapatkan gaji Rp 30 juta perbulan. Manajemen juga harus membayar tiket pesawat dari Uruguay senilai Rp 30 juta. Sedangkan kartu izin tinggal sementara (Kitas), membayar Rp 12,5 juta. Dijadwalkan, dia akan datang 10 April.
"Kalau soal harga sudah tidak ada masalah. Namun kami masih menunggu proses administrasi dari PT Liga Indonesia (PT LI), baru akan diurus agennya pada Senin (1/4). Bila tidak ada masalah, kami akan langsung mengurus proses kedatangannya," tutur Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho kepada wartawan, Jumat (29/3).
Sementara Striker Josiah Seton belum mendapatkan lampu hijau dari pelatih PSIS Firmandoyo. Striker yang pernah membela Timnas Liberia itu belum memenuhi kriteria sang arsitek. Karenanya, meski sudah bergabung sejak dua hari lalu, belum direkomendasi untuk dikontrak.
Eks pemain Bontang FC dan PPSM Magelang itu didatangkan untuk mengisi pos penyerang setelah pencoretan Emile Linkers. Namun dalam dua kali mengikuti sesi latihan, pemain pemain yang musim ini sempat merumput bersama Persibo Bojonegoro itu belum menunjukkan kemampuan terbaik.
"Saya belum memutuskan apakah dia akan direkrut atau tidak, masih akan dilihat lagi. Kali ini kami tidak boleh salah pilih. Bila ingin merekrut, ya harus lebih tajam dibandingkan sebelumnya yakni Emile Linkers. Bila tidak, ya akan menjadi pembelian yang sia-sia," tutur Firmandoyo.
Josiah Seton sebenarnya cukup banyak makan asam persepakbolaan. Dia mengalami masa keemasan saat membela Sabah FC. Dalam musim 2002-2005 bersama tim Malaysia itu dia mencetak 35 gol. Selain itu dia juga mencetak dua gol saat membela Timnas Liberia 2003. Serta menyumbangkan 22 gol kala berkostum Bontang FC musim 2007-2009.
Karirnya berlanjut dengan membela PPSM musim 2011-2012. Adapun musim ini memperkuat Persibo Bojonegoro di bawah arahan Gusnul Yakin. Namun tidak adanya komitmen yang jelas dari manajemen Laskar Angling Dharma dan ketidakjelasan kompetisi, dia memilih keluar dari tim.
Sebelumnya, tim kebanggaan warga Semarang itu telah melepas empat pemainnya. Yakni striker berdarah Belanda Emile Linkers, Khusnul Yakin, Miko Ardiyanto dan Daru Tri Laksono. Atas pencoretan itu manajemen harus membayar kompensasi sebulan gaji ke depan.
Baru-baru ini, mereka mengklaim telah sepakat soal harga dengan gelandang Uruguay Esteban Guillen. Pemain yang pernah berkostum Arema Indonesia dan Persiba Balikpapan ini akan segera merapat ke Semarang.
Musim ini, dia sempat berkostum Persija Indonesia Preimer League (IPL), namun lantaran tidak ada kejelasan, terutama kontrak dan kompetisi, dia kembali ke negara asalnya. PSIS yang tengah berusaha promosi ke Indonesia Super League (ISL) pun memanfaatkan situasi itu dengan melakukan pendekatan.
Dari komunikasi dengan agennya, disepakati Esteben akan mendapatkan gaji Rp 30 juta perbulan. Manajemen juga harus membayar tiket pesawat dari Uruguay senilai Rp 30 juta. Sedangkan kartu izin tinggal sementara (Kitas), membayar Rp 12,5 juta. Dijadwalkan, dia akan datang 10 April.
"Kalau soal harga sudah tidak ada masalah. Namun kami masih menunggu proses administrasi dari PT Liga Indonesia (PT LI), baru akan diurus agennya pada Senin (1/4). Bila tidak ada masalah, kami akan langsung mengurus proses kedatangannya," tutur Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho kepada wartawan, Jumat (29/3).
Sementara Striker Josiah Seton belum mendapatkan lampu hijau dari pelatih PSIS Firmandoyo. Striker yang pernah membela Timnas Liberia itu belum memenuhi kriteria sang arsitek. Karenanya, meski sudah bergabung sejak dua hari lalu, belum direkomendasi untuk dikontrak.
Eks pemain Bontang FC dan PPSM Magelang itu didatangkan untuk mengisi pos penyerang setelah pencoretan Emile Linkers. Namun dalam dua kali mengikuti sesi latihan, pemain pemain yang musim ini sempat merumput bersama Persibo Bojonegoro itu belum menunjukkan kemampuan terbaik.
"Saya belum memutuskan apakah dia akan direkrut atau tidak, masih akan dilihat lagi. Kali ini kami tidak boleh salah pilih. Bila ingin merekrut, ya harus lebih tajam dibandingkan sebelumnya yakni Emile Linkers. Bila tidak, ya akan menjadi pembelian yang sia-sia," tutur Firmandoyo.
Josiah Seton sebenarnya cukup banyak makan asam persepakbolaan. Dia mengalami masa keemasan saat membela Sabah FC. Dalam musim 2002-2005 bersama tim Malaysia itu dia mencetak 35 gol. Selain itu dia juga mencetak dua gol saat membela Timnas Liberia 2003. Serta menyumbangkan 22 gol kala berkostum Bontang FC musim 2007-2009.
Karirnya berlanjut dengan membela PPSM musim 2011-2012. Adapun musim ini memperkuat Persibo Bojonegoro di bawah arahan Gusnul Yakin. Namun tidak adanya komitmen yang jelas dari manajemen Laskar Angling Dharma dan ketidakjelasan kompetisi, dia memilih keluar dari tim.
Sebelumnya, tim kebanggaan warga Semarang itu telah melepas empat pemainnya. Yakni striker berdarah Belanda Emile Linkers, Khusnul Yakin, Miko Ardiyanto dan Daru Tri Laksono. Atas pencoretan itu manajemen harus membayar kompensasi sebulan gaji ke depan.

