Ketua Umum PSSI
Pusat Djohar Arifin mendukung penyatuan PSMS Medan yang digagas Ketua
KONI Medan Zulhifzi Lubis dengan menyebutkan upaya itu sebagai
keharusan.
"PSMS harus satu tidak ada cerita, masyarakat sudah bosan ada perpecahan, jadi jangan coba-coba lagi tidak mau bersatu, ini harus kita dukung," katanya di Medan, Minggu, menyusul pertemuan 36 klub internal PSMS untuk menyatukan klub itu dalam wadah Komite Penyatuan PSMS yang difasilitasi Zulhifzi Lubis.
Djohar juga mengingatkan pada 36 klub internal PSMS bahwa setiap keputusan yang diambil harus dilandasi AD/ART milik PSMS.
"Karena yang menentukan legal tidaknya ada di AD/ART, dan bila klub bilang AD/ART sudah dilaksanakan, ya itulah kita dengar, PSSI tak akan mengambil risiko," kata mantan Komda PSSI Sumut ini.
Dia menegaskan, penyatuan PSMS itu harus selesai paling lambat Desember 2013 karena kompetisi musim depan mulai Januari 2014, apalagi membentuk sebuah tim tidak mudah dan minimal harus ada peran sponsor.
"Jadi bagaimana mau dibantu sponsor kalau dualisme. Kalau bersatu uang atau sponsor itu akan datang, yakinlah," kata Djohar.
Sementara Zulhifzi mengaku tidak memiliki kepentingan apa pun dalam penyatuan PSMS ini. Dia hanya mengatakan ingin menjadi penengah demi menanggapi aspirasi klub internal PSMS untuk mengakhiri dualisme klub.
"Tujuannya adalah bagaimana PSMS ini bisa satu, karena kita sudah capek dengan perselisihan ini," katanya.
Hasil pertemuan 36 dari 40 klub yang sudah sepakat mencabut mandat Ketua Umum PSMS PT Liga Indra Sakti Harahap dan PSMS PT LPIS Benny Sihotang itu akhirnya menyepakati Musdalub dalam waktu dekat untuk bersatu dan mencari Ketua umum yang baru. (Antaranews.com)
"PSMS harus satu tidak ada cerita, masyarakat sudah bosan ada perpecahan, jadi jangan coba-coba lagi tidak mau bersatu, ini harus kita dukung," katanya di Medan, Minggu, menyusul pertemuan 36 klub internal PSMS untuk menyatukan klub itu dalam wadah Komite Penyatuan PSMS yang difasilitasi Zulhifzi Lubis.
Djohar juga mengingatkan pada 36 klub internal PSMS bahwa setiap keputusan yang diambil harus dilandasi AD/ART milik PSMS.
"Karena yang menentukan legal tidaknya ada di AD/ART, dan bila klub bilang AD/ART sudah dilaksanakan, ya itulah kita dengar, PSSI tak akan mengambil risiko," kata mantan Komda PSSI Sumut ini.
Dia menegaskan, penyatuan PSMS itu harus selesai paling lambat Desember 2013 karena kompetisi musim depan mulai Januari 2014, apalagi membentuk sebuah tim tidak mudah dan minimal harus ada peran sponsor.
"Jadi bagaimana mau dibantu sponsor kalau dualisme. Kalau bersatu uang atau sponsor itu akan datang, yakinlah," kata Djohar.
Sementara Zulhifzi mengaku tidak memiliki kepentingan apa pun dalam penyatuan PSMS ini. Dia hanya mengatakan ingin menjadi penengah demi menanggapi aspirasi klub internal PSMS untuk mengakhiri dualisme klub.
"Tujuannya adalah bagaimana PSMS ini bisa satu, karena kita sudah capek dengan perselisihan ini," katanya.
Hasil pertemuan 36 dari 40 klub yang sudah sepakat mencabut mandat Ketua Umum PSMS PT Liga Indra Sakti Harahap dan PSMS PT LPIS Benny Sihotang itu akhirnya menyepakati Musdalub dalam waktu dekat untuk bersatu dan mencari Ketua umum yang baru. (Antaranews.com)