banjarmasinpost.co.id/mustain khaitami
Peluncuran nama baru Persepar Palangkaraya menjadi Kalteng Putra FC, Kamis (6/3/2014) di Palangkaraya.
|
Menurut CEO Kalteng Putra Sipet Hermanto di Palangka Raya, Kamis, alasan merubah nama Persepar menjadi Kalteng Putra itu karena selama ini terkesan klub itu dianggap hanya milik kota Palangka Raya padahal tidak demikian.
"Tidak hanya berubah nama tapi juga sistem manajemen dan pengelolaan akan dilakukan secara profesional, bahkan pendanaan lebih efisien serta transparan," tambah Sipet.
Selain peresmian nama, klub sepak bola andalan masyarakat Laskar Isen Mulang tersebut juga menggalang dana dari pihak perusahaan bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan maupun kontraktor yang ada di Kalteng.
CEO Kalteng Putra mengatakan, melalui penggalangan dana tersebut harapannya Rp7,17 miliar untuk membiayai kontrak pemain maupun pelatih dan operasional tim serta pertandingan di tahun 2014 dapat terpenuhi.
"Kami dari manajemen juga akan membuka cafe dan store untuk mencari anggaran tambahan. Tapi, kami optimistis dana Rp7,17 miliar dapat terkumpul dari para perusahaan yang hadir pada malam peresmian nama klub Kalteng Putra," kata Sipet.
CEO Kalteng Putra mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang yang selalu mendukung bahkan memfasilitasi pihak swasta untuk membantu klub sepak bola andalan masyarakat Lascar Isen Mulang.
Dia mengatakan, meski minim fasilitas khususnya stadion yang hanya menampung 5000 penonton tapi Putra Kalteng tetap didukung dua pemain asing dari Negara Brasil Antonio Andriano Teles dan negara Nigeria Charles Pareke.
"Target Putra Kalteng Club yang berlaga di ISL pada tahun 2014 sebagai juara dan bisa bertanding di Indonesia Primer Liga (IPL)," kata Sipet sembari menyebutkan bahwa kedepan akan mengadakan kaderisasi untuk U21, U19, U16 dan U12 sesuai standar PSSI.
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang mengapresiasi upaya yang telah dilakukan manajemen Putra Kalteng dan akan selalu mendukung dari berbagai hal, termasuk anggaran Pemerintah Provinsi jika diperkenankan Undang-undang.
"Dengan berubahnya nama dari Persepar ke Putra Kalteng, maka bebannya akan semakin berat karena harus mewakili provinsi Kalteng. Pihak swasta juga harus mendukung upaya manajemen memberikan prestasi di bidang sepak bola," demikian Teras. (Antaranews)