Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Selasa, 29 April 2014

Krisis Kiper, Asisten Pelatih Persid Kerja Rangkap

By
Updated : Selasa, 29 April 2014 16.17.00
Persid Jember, Jawa Timur, mengalami krisis penjaga gawang. Penjaga gawang kawakan yang sekarang menjadi asisten pelatih, Abdul Rahman, terpaksa turun gunung dan tampil kembali.

"Ini permintaan manajemen. Saya diberitahu Manajer (Septafani Rahmansyah), kalau suporter menginginkan saya tampil kembali menjaga gawang Persid," kata Rahman, Selasa (29/4/2014).

Tuntutan suporter ini didasarkan pada buruknya performa Arbi Setyo Utomo saat Persid dihajar 0-3 oleh Persekam Kabupaten Malang, di kandang sendiri, Stadion Notohadinegoro, pekan lalu. Arbi yang relatif baru terpaksa tampil, karena penjaga gawang utama Persid Riyanto belum
mendapat izin dari Komandan Brigade Infantri Kostrad 9. Riyanto memang saat ini masih berstatus anggota TNI.

Pertandingan kandang Persid berikutnya dalam Grup 7 kompetisi Divisi Utama adalah menghadapi Persebo Bondowoso, 4 Mei 2014. Ini partai derbi: Derby of Besuki. Jarak dua kota bertetangga ini hanya 30 kilometer. Musim lalu, partai derbi ini berjalan panas dan berakhir
imbang 1-1. Saat itu Persebo lebih dulu unggul melalui tendangan pemain sayap Aiman Zul Asmi pada menit 58. Persid baru bisa membalas pada menit 89 melalui tendangan Nurul Mauludi dari luar kotak penalti.

Tim pelatih tak berani mengambil risiko menurunkan Arbi maupun Anang di bawah mistar gawang. Kekalahan telak melawan Persekam, menurut Rahman, membuat mental Arbi terpukul. "Kalau mau menurunkan Anang Sugianto (kiper ketiga) juga rawan, karena belum berpengalaman sama sekali di Divisi Utama," katanya.

Tim pelatih dan manajemen masih akan berupaya agar Riyanto mendapat izin dari Brigif 9 untuk bertanding. "Kalau sudah mentok, ya apa boleh buat, terpaksa saya," kata Rahman.

Sebelum pensiun pada 2007, Rahman sudah malang melintang di sepak bola Indonesia. Pria kelahiran 5 Juni 1973 ini pernah memperkuat Asyabaab Salim Grup Surabaya, Pupuk Kalimantan Timur Bontang, Persema Malang, Petrokimia Putra Gresik, dan Pelita Krakatau Steel. Ia memperkuat Persid pada 2004 dan mengakhiri karir pada 2007. Dengan tubuh setinggi
178 centimeter, Rahman memberikan kenyamanan kepada barisan belakang.

"Saya sekarang mulai ikut latihan, mempersiapkan diri dalam situasi darurat. Saya harus siap fisik dan mental. Apalagi sejak awal saya memang sudah didaftarkan sebagai asisten pelatih sekaligus penjaga gawang oleh Persid dalam kompetisi Divisi Utama ini," kata Rahman. (beritajatim)




Berita Terkait

Comment