 |
| Pemain Persipa gencar melakukan latihan untuk menghadapi kompetisi Divisi 1 Liga Indonesia. |
Satu hari jelang bergulirnya kompetisi, Persipa berniat melakukan latihan di GOR Satria Banyumas. Lantaran di tempat itulah, semua pertandingan dilakukan. Tapi, panitia pelaksana (Panpel) pertandingan melarang tim Persipa melakukan latihan di GOR itu.
Ketua Pelatih Persipa Margono mengatakan, timnya sempat dilarang untuk berlatih di GOR Satria, Senin (28/4) pagi. Belum jelas kenapa panpel melarang Persipa menggunakan tempat utama perhelatan tim di Grup 7.
“Kami dilarang berlatih di GOR Satria. Padahal kami ingin latihan, sekaligus menjajal lokasi. Supaya kami bisa beradaptasi dengan suasana GOR,” kata Margono kepada Koran Muria saat dihubungi berada di Banyumas, Senin petang.
Mendapat larangan itu, jajaran pelatih Persipa berusaha keras. Setelah mereka mengemukakan berbagai alasan kepada otoritas pelaksana pertandingan. Panpel akhirnya mengizinkan Persipa untuk bisa mencoba berlatih di rumput GOR Satria.
Tim Persipa sudah melakukan berbagai persiapan untuk melakoni kompetisi. Seperti membentuk kekompakan dan meningkatkan mentalitas pemain. Persipa menyertakan 23 orang pemain untuk berlaga di Banyumas. Yang seluruhnya merupakan pemain hasil seleksi beberapa waktu lalu.
Di kota itu, Persipa menyertakan pula enam orang dari tim pelatih dan tim medis. “Tim medis yang kami bawa hanya untuk pertolongan pertama. Jika cedera serius maka bukan tim medis kami yang menangani tapi dokter spesialis,” ujar Margono.
Di Grup 7 Divisi 1 dihuni Persibas Banyumas, Persik Kendal, ISP Purworejo, Persebi Boyolali, PSISra Sragen, Persipa dan Tunas Jogja. Menurutnya, untuk tim pertama yang akan dihadapi Persipa, akan ditentukan pada Technical Meeting yang diadakan Senin malam.
Disinggung tim mana yang akan menjadi lawan terberat, Margono menjawab, seluruh tim di grup itu merupakan tim berat. ”Mereka telah melakukan persiapan matang. Bahkan persiapannya lebih matang daripada kami,” katanya. (murianews)
