Laga antara PSBK Kota Blitar menghadapi tim sekota PSBI Blitar (ligaindonesia) |
Laga antara dua tim sedaerah ini benar-benar berjalan panas. Beberapa kali pemain kedua tim terlibat duel sengit. Namun wasit Suwandi (Malang) sukses mengendalikan emosi para pemain.
PSBK mencetak gol lebih dulu lewat titik penalti yang dieksekusi Dicky Prayoga menit 47. PSBK membalas dari sundulan kepala kapten tim Purwanto Suwondo menit 90.
Kedua kubu mengaku rugi dengan hasil seri tersebut. Pelatih PSBI Efendi Azis jujur mengakui gol dari titik putih PSBK murni kesalahan pemainnya.
“Emosi anak-anak terpancing. Padahal kalau mau bermain tenang, kami bisa menang. Gol PSBK murni penalti. Soal beberapa insiden masih wajar. Karena tensi derby ini sangat tinggi. Karena emosi, banyak peluang kami yang hilang akibat pemain kurang tenang memanfaatkannya,” kata Efendi Azis.
Pelatih PSBK Putu Gede tak kalah kecewa. Pertahanan timnya lengah ketika pertandingan hanya menyisakan tiga menit di saat perpanjangan waktu.
“Ini derby pertama di Blitar, jadi atmosfernya sangat panas. Saya pernah jadi pemain, soal kejadian di lapangan itu biasa. Karena kedua tim ingin menang, sehingga para pemainnya pun bersemangat di lapangan. Tapi sayang kemenangan yang sudah ada di depan mata sirna. Konsentrasi anak-anak turun di saat genting. Tapi secara permainan saya puas karena anak-anak berani meladeni lawan,” tutur Putu Gede.
Pada laga ini wasit Suwandi mengeluarkan beberapa kartu kuning untuk kedua kub dan satu kartu merah untuk Bambang Priyo Jatmiko dari PSBI karena memukul pemain PSBK. (ligaindonesia)