Para pemain Persatu Tuban berhasil memenangkan pertandingan terakhir
dalam putaran pertama Divisi I PSSI saat melawan Persesa Sampang yang
berlangsung di stadion Lokajaya, Kabupaten Tuban dengan skor 2 - 0, Rabu
(14/05/2014).
Pertandingan sempat diwarnai kericuhan dan petugas keamanan terpaksa harus turun tangan. Pasalnya para pemain dan juga official tim Persesa Sampang memprotes keputusan wasit yang dinilai menunguntungkan bagi tim Persatu Tuban.
Pantuan beritajatim.com di lapangan, sejak menit-menit pertama para pemain Persatu Tuban terus tampil menyerang pertahanan dari tim Persesa Sampang hingga menciptakan beberapa peluang, meski belum bisa menjadi gol.
Dengan penampilan yang terus menyerang para pemain andalan Ronggo Mania tersebut akhirnya bisa menjebol gawang Persesa Sampang pada menit ke 20 melalui tendangan Andri Joko Purnomo, sang kapten dengan nomor punggung 14. Kedudukan 1 - 0 untuk keunggulan tim Persatu Tuban bertahan hingga turun minum.
Memasuki bapak kedua, para pemain Persatu Tuban itu terus berusaha untuk menambah keunggulan dengan tampil terus menyerang. Beberapa peluang bagus hasil kerja sama para pemain besutan Edi Sutrisno tersebut tidak bisa dimanfaatkan menjadi sebuah gol.
Hingga akhirnya pada menit ke 73, kerja sama satu dua yang dilakukan pemain Persatu berhasil membobol gawang Persesa melalui sontekan kaki Wahyu Teguh Saputro. Sehingga kedudukan menjadi 2 - 0 untuk kemenangan Persatu Tuban.
Setelah terciptanya gol kedua tersebut membuat para pemain Persesa Sampang dan juga official panas. Para pemain dan juga official tim tersebut memprotes keputusan wasit yang meloloskan gol kedua Persatu Tuban itu yang dinilai ada pelanggaran.
Salah satu official tim langsung mendatangi wasit garis, sedangkan para pemain juga memprotes wasit dan timbul kericuhan lantaran para pemain Sampang itu mendorong wasit beberapa kali. Hingga akhirnya satu pemain Persesa bernomor pungung 21 harus keluar pertandingan setelah mendapat kartu merah.
Meski sempat terjadi kericuhan, pertandingan terakhir putaran pertama yang berlangsung di Tuban itu terus dilanjutkan. Hingga akhir peluit panjang tim Persatu Tuban tetap memimpin dengan skor 2 - 0 atas Persesa Sampang itu.
Dengan hasil kemenangan itu, tim Persatu Tuban berhasil menjadi juara klasemen group 8 dengan poin 13. Sedangkan untuk Persesa Sampang pada peringkat kedua dengan perolehan poin delapan.
"Kita sebenarnya kurang puas dengan hasil pertandingan ini, karena banyak peluang yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. Sebelum putaran kedua di Pasuruan kita akan melakukan evaluasi kelemahan itu," terang Edy Sutrisno, pelatih tim Persatu Tuban seusai pertandingan itu. (beritajatim)
Pertandingan sempat diwarnai kericuhan dan petugas keamanan terpaksa harus turun tangan. Pasalnya para pemain dan juga official tim Persesa Sampang memprotes keputusan wasit yang dinilai menunguntungkan bagi tim Persatu Tuban.
Pantuan beritajatim.com di lapangan, sejak menit-menit pertama para pemain Persatu Tuban terus tampil menyerang pertahanan dari tim Persesa Sampang hingga menciptakan beberapa peluang, meski belum bisa menjadi gol.
Dengan penampilan yang terus menyerang para pemain andalan Ronggo Mania tersebut akhirnya bisa menjebol gawang Persesa Sampang pada menit ke 20 melalui tendangan Andri Joko Purnomo, sang kapten dengan nomor punggung 14. Kedudukan 1 - 0 untuk keunggulan tim Persatu Tuban bertahan hingga turun minum.
Memasuki bapak kedua, para pemain Persatu Tuban itu terus berusaha untuk menambah keunggulan dengan tampil terus menyerang. Beberapa peluang bagus hasil kerja sama para pemain besutan Edi Sutrisno tersebut tidak bisa dimanfaatkan menjadi sebuah gol.
Hingga akhirnya pada menit ke 73, kerja sama satu dua yang dilakukan pemain Persatu berhasil membobol gawang Persesa melalui sontekan kaki Wahyu Teguh Saputro. Sehingga kedudukan menjadi 2 - 0 untuk kemenangan Persatu Tuban.
Setelah terciptanya gol kedua tersebut membuat para pemain Persesa Sampang dan juga official panas. Para pemain dan juga official tim tersebut memprotes keputusan wasit yang meloloskan gol kedua Persatu Tuban itu yang dinilai ada pelanggaran.
Salah satu official tim langsung mendatangi wasit garis, sedangkan para pemain juga memprotes wasit dan timbul kericuhan lantaran para pemain Sampang itu mendorong wasit beberapa kali. Hingga akhirnya satu pemain Persesa bernomor pungung 21 harus keluar pertandingan setelah mendapat kartu merah.
Meski sempat terjadi kericuhan, pertandingan terakhir putaran pertama yang berlangsung di Tuban itu terus dilanjutkan. Hingga akhir peluit panjang tim Persatu Tuban tetap memimpin dengan skor 2 - 0 atas Persesa Sampang itu.
Dengan hasil kemenangan itu, tim Persatu Tuban berhasil menjadi juara klasemen group 8 dengan poin 13. Sedangkan untuk Persesa Sampang pada peringkat kedua dengan perolehan poin delapan.
"Kita sebenarnya kurang puas dengan hasil pertandingan ini, karena banyak peluang yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. Sebelum putaran kedua di Pasuruan kita akan melakukan evaluasi kelemahan itu," terang Edy Sutrisno, pelatih tim Persatu Tuban seusai pertandingan itu. (beritajatim)