PSMS Medan harus bangkit dan beranjak dari dasar klasemen sementara Grup I Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Syaratnya, menghajar PS Bintang Jaya (BJ) Asahan di Stadion Teladan Medan, Sabtu (3/5).
“Kemenangan melawan Bintang Jaya harus kami raih. Tambahan tiga poin sangat penting artinya bagi kami, demi menjaga harapan ke laga-laga selanjutnya,” kata asisten pelatih PSMS Medan Samsir Alamsyah dalam konferensi pers di Hotel Kenangan, Jalan SM Raja Medan, Jumat (2/5).
Pasca kekalahan yang diderita saat melawat ke Pekanbaru melawan PSPS, tim pelatih PSMS terus melakukan pembenahan lini per lini, terutama lini depan yang dinilai masih tumpul. Tim besutan Kustiono itu baru mencetak satu gol dari empat pertandingan melalui kaki Nico Malau.
Selain itu, pelatih juga fokus membenahi mental pemain, agar mampu tampil dengan semangat tinggi tanpa kenal takut.
“Kami telah bentuk skema untuk hadapi Bintang Jaya. Sekarang tinggal bagaimana pemain memotivasi diri sendiri. Kami main di kandang, tentunya tidak ingin malu di hadapan pendukung sendiri,” jelas Syamsir.
PSMS sampai saat ini baru mengantongi satu poin dari empat laga.
Tak pelak, harus puas bertengger di posisi paling bawah klasemen sementara. Satu-satunya poin yang diraih saat menjamu PS Kwarta dengan skor 0-0. Sisanya, PSMS kalah masing-masing 0-1 dari Persiraja Banda Aceh, 0-2 dari PSAP Sigli dan 1-2 dari PSPS Pekanbaru.
Sementara itu, PS Bintang Jaya sedikit lebih baik. Lawan sudah mengkoleksi lima pon dari sekali kemenangan, dua kali seri dan sekali kalah. Tim Kijang Gunung pun menduduki peringkat lima di klasemen sementara.
Pelatih Bintang Jaya, Abdul Rahman Gurning mengaku tidak mudah mengalahkan PSMS Medan yang memang sudah punya nama di kancah pesepakbolaan nasional. Ia tak menganggap PSMS tim lemah meski belum sekalipun memetik kemenangan.
Untuk itu, anak-anak ia telah menyiapkan strategi khusus untuk melademi permainan skuad PSMS Medan yang memang terkenal sulit dikalahkan jika bermain di kandangnya sendiri. “Meski hanya sebagi tim tamu, kami tentunya tidak ingin pulang dengan tangan hampa. Kami juga ingin menang, minimal dapat mencuri poin,” kata Gurning yang pernah menjadi pemain PSMS Medan di era 1980-an itu. (Sportanews)
“Kemenangan melawan Bintang Jaya harus kami raih. Tambahan tiga poin sangat penting artinya bagi kami, demi menjaga harapan ke laga-laga selanjutnya,” kata asisten pelatih PSMS Medan Samsir Alamsyah dalam konferensi pers di Hotel Kenangan, Jalan SM Raja Medan, Jumat (2/5).
Pasca kekalahan yang diderita saat melawat ke Pekanbaru melawan PSPS, tim pelatih PSMS terus melakukan pembenahan lini per lini, terutama lini depan yang dinilai masih tumpul. Tim besutan Kustiono itu baru mencetak satu gol dari empat pertandingan melalui kaki Nico Malau.
Selain itu, pelatih juga fokus membenahi mental pemain, agar mampu tampil dengan semangat tinggi tanpa kenal takut.
“Kami telah bentuk skema untuk hadapi Bintang Jaya. Sekarang tinggal bagaimana pemain memotivasi diri sendiri. Kami main di kandang, tentunya tidak ingin malu di hadapan pendukung sendiri,” jelas Syamsir.
PSMS sampai saat ini baru mengantongi satu poin dari empat laga.
Tak pelak, harus puas bertengger di posisi paling bawah klasemen sementara. Satu-satunya poin yang diraih saat menjamu PS Kwarta dengan skor 0-0. Sisanya, PSMS kalah masing-masing 0-1 dari Persiraja Banda Aceh, 0-2 dari PSAP Sigli dan 1-2 dari PSPS Pekanbaru.
Sementara itu, PS Bintang Jaya sedikit lebih baik. Lawan sudah mengkoleksi lima pon dari sekali kemenangan, dua kali seri dan sekali kalah. Tim Kijang Gunung pun menduduki peringkat lima di klasemen sementara.
Pelatih Bintang Jaya, Abdul Rahman Gurning mengaku tidak mudah mengalahkan PSMS Medan yang memang sudah punya nama di kancah pesepakbolaan nasional. Ia tak menganggap PSMS tim lemah meski belum sekalipun memetik kemenangan.
Untuk itu, anak-anak ia telah menyiapkan strategi khusus untuk melademi permainan skuad PSMS Medan yang memang terkenal sulit dikalahkan jika bermain di kandangnya sendiri. “Meski hanya sebagi tim tamu, kami tentunya tidak ingin pulang dengan tangan hampa. Kami juga ingin menang, minimal dapat mencuri poin,” kata Gurning yang pernah menjadi pemain PSMS Medan di era 1980-an itu. (Sportanews)