PSIM Yogyakarta langsung tancap gas menyiapkan diri menyambut dua laga
kandang pamungkas sebelum libur panjang hingga Agustus 2014. Laskar
Parang Biru wajib memenangkan laga lawan Perseman Manokwari, Minggu
(8/6), dilanjutkan meladeni Madiun Putra FC, Rabu (11/6), di Stadion
Mandala Krida, Yogyakarta.
Pulang dari Nganjuk membawa hasil WO (walk over), setelah skuat Persenga tak datang ke lapangan pertandingan. Pemain PSIM tak ada waktu bersantai, Topas Pamungkas dkk langsung mengelar latihan ringan di kompleks Lapangan Futsal Wisma Biru PSIM Yogyakarta, Kamis (5/6) sore.
Pelatih Kepala PSIM, Seto Nurdiyantara mengatakan, dirinya bersama tim pelatih hanya mencoba menjaga kenyamanan seluruh pemain yang masih bergabung PSIM. “Untuk penambahan pemain sampai kemarin sore, belum ada keputusan,” ungkap Seto.
Satu hal yang membuat tim pelatih berlega hati, adalah secara nonteknis pemain mengaku sangat nyaman dengan pola latihan yang diterapkan selama musim kompetisi. Kenyamanan itu menjadi modal penting bagi Laskar Mataram untuk menghadapi pertandingan tersisa.
“Saya kira itu modal penting bagi dan senjata tim saat ini,” imbuhnya.
Menghadapi Perseman, PSIM bertekad mengambil poin penuh sebab pada pertandingan sebelumnya, Parang Biru kalah 1-2 dari Madiun. Dua laga kemenangan kandang dibutuhkan agar saat liburan panjang hingga Lebaran tak ada beban hingga menjamu PSS Sleman.
Sedangkan pada sesi latihan sore, pemain PSIM disuguhi latihan ringan kelenturan setelah dua hari tak menjalani aktifitas sepak bola ditambah gagal meladeni Persenga. “Kita tingkatkan lagi stamina sebelum pertandingan kandang besok. Untuk strategi kita juga siapkan secara bertahap,” tambah Pelatih Fisik PSIM, Bagyo Irianto. (tribunjogja)
Pulang dari Nganjuk membawa hasil WO (walk over), setelah skuat Persenga tak datang ke lapangan pertandingan. Pemain PSIM tak ada waktu bersantai, Topas Pamungkas dkk langsung mengelar latihan ringan di kompleks Lapangan Futsal Wisma Biru PSIM Yogyakarta, Kamis (5/6) sore.
Pelatih Kepala PSIM, Seto Nurdiyantara mengatakan, dirinya bersama tim pelatih hanya mencoba menjaga kenyamanan seluruh pemain yang masih bergabung PSIM. “Untuk penambahan pemain sampai kemarin sore, belum ada keputusan,” ungkap Seto.
Satu hal yang membuat tim pelatih berlega hati, adalah secara nonteknis pemain mengaku sangat nyaman dengan pola latihan yang diterapkan selama musim kompetisi. Kenyamanan itu menjadi modal penting bagi Laskar Mataram untuk menghadapi pertandingan tersisa.
“Saya kira itu modal penting bagi dan senjata tim saat ini,” imbuhnya.
Menghadapi Perseman, PSIM bertekad mengambil poin penuh sebab pada pertandingan sebelumnya, Parang Biru kalah 1-2 dari Madiun. Dua laga kemenangan kandang dibutuhkan agar saat liburan panjang hingga Lebaran tak ada beban hingga menjamu PSS Sleman.
Sedangkan pada sesi latihan sore, pemain PSIM disuguhi latihan ringan kelenturan setelah dua hari tak menjalani aktifitas sepak bola ditambah gagal meladeni Persenga. “Kita tingkatkan lagi stamina sebelum pertandingan kandang besok. Untuk strategi kita juga siapkan secara bertahap,” tambah Pelatih Fisik PSIM, Bagyo Irianto. (tribunjogja)