Pada babak pertama, PSS unggul terlebih dahulu lewat tendangan penalti Dicky Prayoga. Hadiah penalti yang diberikan wasit Ahmad Tuharea sempat mendapat tentangan keras dari anak-anak Martapura. Laga pun sempat terhenti karena aksi mogok Isnan Ali cs.
Frans Sinatra Huwae pelatih Martapura menyayangkan keputusan Ahmad Tuharea saat memimpin pertandingan. Meski demikian, Frans mengakui PSS bermain sangat baik pada laga tersebut.
"Dimana pelanggarannya, PSS main bagus, Martapura main bagus. Saya bertanya sama wasit, bukan protes", ungkapnya
Pemain PSS Wahyu Sukarta menyatakan enggan berpolemik terkait pelanggaran di area kotak terlarang yang berujung hadiah penalti bagi timnya. Menurut pemain muda asli Sleman itu, setiap pemain dan staf pelatih harus menghormati kepemimpinan wasit di lapangan.
"Apapun keputusan wasit itu harus dihargai", katanya singkat.
Sedangkan Pelatih PSS Seto Nurdiyantara kepada RRI mengaku anak asuhnya bermain cukup baik di babak pertama, namun aliran bola dari lini tengah tak berjalan lancar di awal babak kedua sehingga tim tamu mampu mencuri gol. Hal itu tak lepas dari minimnya pilihan pemain yang ada akibat cedera dan akumulasi kartu.
"Permainannya sebenarnya berimbang, cuman kita ada kendala di lini tengah kita nggak berjalan. Pemain PSS sangat terbatas dan permainan kali ini sarat emosi", terangnya
Berkat kemenangan tersebut, PSS Sleman kini naik ke puncak klasemen dengan poin 14 berkat torehan empat kali kemenangan dan masing-masing satu hasil imbang dan kekalahan. (Rosihan A/AA)
RRI
