Tidak mudah menyelesaikan kisruh berlarut-larut sepak bola Tanah Air.
Sosok baru dipandang sebagai sebuah solusi untuk menyelesaikan
pertikaian antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia
(KPSI).
Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Umum The Jakmania, Richard
Achmad, terkait pernyataan Menpora Roy Suryo mengenai penyelesaian
konflik sepak bola Indonesia.
“Tawaran saya, harus ada Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua
umum, tapi tidak dari kedua kubu. Harus ada sosok baru. Saya lebih
menyuarakan itu,” ungkap Richard kepada Kompas.com, Selasa (19/2/2013).
Demi menyelesaikan konflik, Menpora meminta PSSI menggelar kongres
pada 17 Maret mendatang. Kongres nanti bakal mengagendakan penyatuan
kedua liga, revisi statuta PSSI, pengembalian empat pejabat Exco yang
dipecat, dan pelaksanaan kongres berdasarkan daftar peserta Kongres Solo
(Juli 2011) sesuai nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 7
Juni 2012.
Richard mengaku ragu kongres bisa menghasilkan solusi mengingat PSSI
juga terbelah akibat persoalan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN).
“KPSI lebih condong ke kelompok yang berada di BTN. Ada pihak-pihak
yang kemungkinan tidak setuju penyatuan konflik dan voter solo. Menurut
saya, tidak akan gampang menyelesaikan masalah sepak bola kita. Soalnya,
kedua kubu punya kepentingan. Tidak akan absolut juga. Jadi, dua-duanya
(PSSI dan KPSI) dibuang saja. Cari sosok baru yang menciptakan energi
baru,” bebernya.
Pelaksanaan Kongres PSSI nanti sebenarnya melanggar Statuta PSSI.
Sebab, dalam Statuta PSSI, kongres harus diumumkan 30 hari sebelum
pelaksanaan Kongres PSSI. Dalam hal ini, pelaksanaan Kongres PSSI
diumumkan 27 hari sebelumnya.