Pelatih kepala Persegres Gresik United, Suharno terus mengasah naluri mencetak gol
(finishing touch) para pemainnya menjelang duel melawan Pelita Bandung
Raya (PBR), Minggu (24/2/2013).
"Kami sengaja terus mengasah finishing touch agar anak-anak terbiasa memanfaatkan setiap peluang sekecil apapun dan tidak hanya bergantung pada Aldo Barreto saja," kata Suharno kepada wartawan, Jumat (22/02/2013).
Selain latihan melepaskan tendangan di kotak enam belas, di bawah pengawalan pemain bertahan, para pemain Persegres Gresik juga diasah dalam tendangan bola-bola mati. "Setiap peluang termasuk tendangan bebas harus dimanfaatkan betul oleh anak-anak termasuk diantaranya finishing kerjasama tim," tutur Suharno.
Mantan pelatih Arema ISL itu juga berharap evaluasi materi latihan yang diterapkan berdampak positif pada saat laga melawan PBR di kandang sendiri. Pasalnya, jika memenangi pertandingan juga berpengaruh pada laga berikutnya ketika bertemu dengan Sriwijaya FC.
"Menghadapi PBR anak-anak harus kerja keras. Kendati kehadiran saya belum fit selepas sakit demam berdarah dan mudah-mudahan bisa membangkitkan mental pemain," tandasnya.
Saat ditanya siapa yang menjadi starter pengganti Park Chul Hyung yang terkena akumulasi kartu kuning. Dijelaskan Suharno, dirinya sudah menyiapkan Lan Bastian dan Ade Suhendra. Dari dua pemain itu siapa yang terbaik pasti bakal menjadi starter.
"Kami tidak menganggap remeh PBR. Kendati tim baru tapi pemainnya sudah malang melintang di kancah kompetisi ISL. Sebut saja eks Persegres musim lalu Gaston Castano, eks timnas Eka Ramdhani dan Nova Arianto. Belum lagi ada gelandang jangkar Nemanja Obrich dan eks stopper Deltras Mijo Dadic," papar Suharno.
Ia juga menambahkan, meski berada di papan bawah. Tim asuhan Simon Simon McMenemy tersebut mampu mengimbangi juara bertahan Sriwijaya FC kendati kalah 1-2. "Semua lini tim PBR cukup bagus. Buktinya Sriwijaya FC saja susah payah mengalahkannya," ujar Suharno. (beritajatim.com)
"Kami sengaja terus mengasah finishing touch agar anak-anak terbiasa memanfaatkan setiap peluang sekecil apapun dan tidak hanya bergantung pada Aldo Barreto saja," kata Suharno kepada wartawan, Jumat (22/02/2013).
Selain latihan melepaskan tendangan di kotak enam belas, di bawah pengawalan pemain bertahan, para pemain Persegres Gresik juga diasah dalam tendangan bola-bola mati. "Setiap peluang termasuk tendangan bebas harus dimanfaatkan betul oleh anak-anak termasuk diantaranya finishing kerjasama tim," tutur Suharno.
Mantan pelatih Arema ISL itu juga berharap evaluasi materi latihan yang diterapkan berdampak positif pada saat laga melawan PBR di kandang sendiri. Pasalnya, jika memenangi pertandingan juga berpengaruh pada laga berikutnya ketika bertemu dengan Sriwijaya FC.
"Menghadapi PBR anak-anak harus kerja keras. Kendati kehadiran saya belum fit selepas sakit demam berdarah dan mudah-mudahan bisa membangkitkan mental pemain," tandasnya.
Saat ditanya siapa yang menjadi starter pengganti Park Chul Hyung yang terkena akumulasi kartu kuning. Dijelaskan Suharno, dirinya sudah menyiapkan Lan Bastian dan Ade Suhendra. Dari dua pemain itu siapa yang terbaik pasti bakal menjadi starter.
"Kami tidak menganggap remeh PBR. Kendati tim baru tapi pemainnya sudah malang melintang di kancah kompetisi ISL. Sebut saja eks Persegres musim lalu Gaston Castano, eks timnas Eka Ramdhani dan Nova Arianto. Belum lagi ada gelandang jangkar Nemanja Obrich dan eks stopper Deltras Mijo Dadic," papar Suharno.
Ia juga menambahkan, meski berada di papan bawah. Tim asuhan Simon Simon McMenemy tersebut mampu mengimbangi juara bertahan Sriwijaya FC kendati kalah 1-2. "Semua lini tim PBR cukup bagus. Buktinya Sriwijaya FC saja susah payah mengalahkannya," ujar Suharno. (beritajatim.com)
