Rahmad Darmawan (Peksi Cahyo/Bolanews)
Pelatih Arema Indonesia,
Rahmad Darmawan, menyatakan kesiapannya untuk menangani tim nasional
Indonesia U-23. Pernyataan itu disebutkannya setelah ia mendapat restu
dari Arema dan jaminan dari Satlak Prima, yang telah memastikan akan
memanggil seluruh pemain terbaik.
Namun, RD, panggilan akrab eks pelatih Persija, Persipura,
dan Sriwijaya FC tak menampik ia sempat merasa dilema ketika harus
menjadi pelatih timnas U-23. Belum selesainya kekisruhan di sepak bola
Indonesia, disebutnya menjadi penyebab.
"Jujur memang dilema untuk saya. Di satu sisi, saya ingin agar
konflik selesai dahulu. Itu penting untuk mempermudah pekerjaan saya
nantinya sebagai pelatih," kata RD di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat
(8/2).
Berdasarkan pengamatannya, pembentukan timnas akan sulit bila konflik
belum juga selesai. Penilaian itupula yang membuatnya sempat berpikiran
untuk tidak mengambil kesempatan kembali menjadi seorang pelatih timnas
U-23.
"Tapi, ketika dipanggil dan dikasih buku program Indonesia Emas, saya
melihat Satlak Prima punya kewenangan untuk memanggil pemain, karena
ini merupakan cabang olah raga multievent, itu yang membedakan. Maka
itu, saya akhir bersedia," jelas RD.
Sebagai seorang pelatih, RD ingin agar Indonesia bisa diperkuat
seluruh pemain terbaik. Prinsip yang dipegangnya itupula, yang
sebelumnya menjadi salah satu alasan berhenti menjadi pelatih timnas
U-23 setelah hanya menjadi runner-up di SEA Games 2011
Jakarta-Palembang.
"Itu selain penilaian bahwa saya gagal," ujarnya.