PSIS
Semarang harus puas dengan hasil imbang 1-1 dengan tuan rumah Persitema
Temanggung, dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2012/2013 di Stadion
Bhumi Phala, Temanggung, Senin (5/3).
Raihan satu poin tersebut tentu kerugian bagi tim Mahesa Jenar,
pasalnya di laga derby Jateng sore tadi, Imral Usman dkk terus mengurung
pertahanan tuan rumah dan mencetak lebih dari tujuh peluang gol, namun
hanya berhasil mencetak satu gol.
Namun, PSIS berhasil merangsek ke puncak klasemen Grup 2 dengan
torehan 11 poin dari 6 kali bermain. Sedangkan Persitema masih di posisi
tujuh dengan mengemas 4 poin.
Peluang pertama PSIS lahir melalui kapten Imral Usman di menit ke-20.
Namun sayang bola tembakan spekulasinya dari luar kotak penalti
Persitema masih diselamatkan mistar gawang yang dijaga oleh Roma Surya.
Kemudian, peluang emas PSIS lainya kembali harus terbentur mistar
gawang melalui sundulan striker muda PSIS, Hari Nur Yulianto, tak
berselang lama setelah peluang pertama melalui kaki Imral Usman tadi.
Saking asiknya menyerang, gawang PSIS justru kebobolan terlebih dulu,
setelah kapten Persitema, Deni Nurdiansyah sukses memperdaya kiper
Catur Adi yang mencoba keluar dari area berbahaya PSIS di menit ke-26.
Beruntung, PSIS memiliki eksekutor tendangan bebas yang ciamik. Di
menit ke-30, winger PSIS, Nurul Huda mampu membobol gawang Persitema,
melalui tembakan bebas, setelah sebelumnya striker Persitema, Ntolo
Arsene melakukan handsbal. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pelatih PSIS, Firmandoyo, tampak sedikit
mengubah komposisi pemainnya di tengah. Pemain muda seperti Miko
Ardianto dan Robi Fajar diturunkan untuk menambah daya dobrak Mahesa
Jenar.
Gaya permainan dari kaki ke kaki yang diperagakan Imral Usman di
babak pertama juga berubah. Pada babak kedua, PSIS lebih sering bermain
dengan bola-bola panjang dari sektor sayap mereka. Inilah yang membuat
permainan menjadi kurang efektif. Beberapa kali, peluang juga gagal
dimanfaatkan dengan baik yang mengakibatkan skor imbang 1-1 bertahan
hingga laga usai.
Usai pertandingan, Firmandoyo mengakui, anak-anak asuhnya kurang
sabar dalam memanfaatkan peluang. Itu terbukti dengan banyaknya peluang
yang lahir dari Imral Usman dkk namun gagal dikonversikan menjadi gol.
“Anak-anak terburu-buru ingin menang sehingga terlalu banyak peluang
yang terbuang, selain itu makin tinggi tempo permainan anak-anak makin
sering melakukan banyak kesalahan, itu evaluasi dari kami,” beber
Firmandoyo.
Sementara di kubu Persitema, asisten pelatih mereka, Rakhmadi mengaku
puas meski anak-anak asuhannya hanya mendulang satu poin di laga
kandang mereka. Sebelumnya Persitema juga ditahan imbang 0-0 oleh
Persiku di kandang.
“Terus terang kami memang cukup puas meski hanya imbang. Karena musim
lalu kami selalu kalah dengan tim-tim besar baik di kandang maupun di
tandang. Makanya sekarang bisa menahan imbang tim sekelas PSIS bagi saya
itu hasil yang cukup memuaskan,” bebernya.