Keangkeran Stadion Sultan Agung, Bantul, kembali makan korban. Menyusul
Persema yang pulang dengan muka tertunduk karena kalah 0-5, sore tadi
giliran PSIR Rembang yang dihajar tuan rumah Persiba. Tak
tanggung-tanggung, Laskar Sultan Agung unggul telak 7-1. Laga ini
menjadi pentas I Made Wirahadi untuk menunjukkan ketajamannya.
Striker yang juga seorang polisi itu mencetak hattrick, masing-masing
di menit 2, 49 dan 59. Roberto Kwateh menambah dua gol di menit 83 dan
85, sementara dua gol lagi disumbangkan Ezequiel Gonzales 46 serta Danan
Puspito 62. Adapun PSIR hanya mampu menciptakan satu gol melalui
Cristian Lenglolo di menit 45.
Pertandingan baru berjalan dua menit, Wirahadi sudah membawa tuan rumah
unggul lewat sundulan kepala. Dengan cermat dia meneruskan umpan silang
Slamet Nurcahyo. Setelah itu saling serang terus terjadi. Menjelang
turun minum, akibat mis komunikasi pemain belakang, Persiba kecolongan
gol Cristian Lenglolo.
Gol kedua Persiba lahir dari kaki Ezequiel Gonzales satu menit setelah
masa jeda, memanfaatkan umpan Kery Yudiono dari sayap kanan. Tiga menit
kemudian Wirahadi mencetak gol keduanya, memanfaatkan bola muntah hasil
tendangan Ugiek Sugiyanto. Setelah gol ketiga Wirahadi di menit 59,
Danan Puspito membuat Persiba unggul 5-1. Seakan tak puas, Roberto
Kwateh yang masuk menggantikan Ugiek Sugiyanto melengkapi pesta gol tuan
rumah pada menit 83 dan 85.
Asisten pelatih Persiba Sajuri Sahid menilai kemampuan Made Wirahadi
dari waktu ke waktu terus menunjukkan peningkatan. Tapi, tiga gol yang
dibuatnya ke gawang PSIR tak lepas dari sokongan para gelandang. "Slamet
Nurcahyo, Johan Manaji dan teman-temannya sudah makin paham bola
seperti apa yang diinginkan Wirahadi," terang Sajuri usai pertandingan.
Dirinya cukup terkejut dengan kemenangan telak yang dibukukan Ezequiel
Gonzales dan kawan-kawan. Dirinya tidak pernah memberikan instruksi agar
pemain mencetak banyak gol ke gawang lawan. "Saya hanya bilang, kalau
ada kesempatan jangan disia-siakan. Hari ini kebetulan peluangnya banyak
dan anak-anak mampu memaksimalkan," sambungnya. Di sisi lain, Sajuri
mengaku diuntungkan dengan fisik pemain PSIR yang tidak prima.
Indikasinya, di babak pertama Cristian Lenglolo masih mampu mengimbangi
permainan tuan rumah. Tapi, masuk babak kedua mereka mulai kedodoran.
Lanjut Sajuri, meski menang besar Persiba juga masih mempunyai
kekurangan. "Di belakang masih sering terjadi mis komunikasi. Satu gol
PSIR tadi terjadi juga akibat pemain belakang kurang komunikasi,"
pungkasnya. (Sumarlin)