PSIM Yogyakarta di akhir putaran pertama Divisi
Utama PT Liga Indonesia Grup 5 bertengger sebagai runner up. Managemen
Laskar Mataram pun optimistis tim kebanggaan publik Yogyakarta bisa
mempertahankan performa terbaiknya sekaligus lolos ke putaran berikutnya
atau 12 besar.
Manager Teknik PSIM Yogyakarta Dwi Irianto mengatakan, bertengger di
papan atas grup merupakan target awal PSIM. Dia mengaku bangga dengan
kinerja dan performa tim besutan Maman Durachman. Pasalnya, hanya
bermaterikan pemain lokal, tim yang juga berjuluk Parang Biru ini bisa
berbicara di level nasional.
“Jujur saja ini membanggakan. Semua pemain PSIM itu pemain lokal,
tapi mampu berprestasi di tingkat nasional,” katanya, Minggu
(31/3/2013).Pria yang akrab disapa Mbah Putih ini mengakui, capaian
positif PSIM ini baru di putaran pertama Grup 5. “Ini baru putaran
pertama, kompetisi belum selesai dan perjalanan masih panjang. Namun,
kami optimistis bisa menembus fase berikutnya,” imbuhnya.
Untuk mempertahankan performa apik PSIM, managemen tetap akan
melakukan evalusi yang rencananya digelar minggu depan. Dalam evaluasi
itu, banyak hal yang harus dibicarakan termasuk kemungkinan merekrut
pemain di putaran kedua nanti. “Sementara ini hasilnya sudah cukup
positif, namun tetap harus ada evaluasi, yang baik kita pertahankan,
yang buruk kita perbaiki,” ungkapnya.
Disinggung merekrut pemain baru, Mbah Putih sejauh ini belum menerima
laporan dari pelatih Maman Durachman. Namun, jika pelatih menginginkan
adanya tambahan amunisi, managemen pasti akan mengakomodir keinginan
tersebut. “Kalau pelatih menginginkan tambahan pemain, kita pasti
mengakomodir,” tegasnya.
Hanya saja, Mbah Putih berpesan kepada pelatih jika menginginkan
tambahan pemain, pelatih harus sudah memiliki gambaran pemain yang
dibidik. “Kalau minta ya harus punya gambaran siapa pemain yang akan
direkrut. Tapi kalau bisa tetap pemain lokal, jangan pemain asing. Ini
untuk mempertahankan identitas sekaligus kondisi finansial,” ungkapnya.
Dia tidak menampik putaran kedua nanti bakal lebih sengit
persaingannya. Tim-tim lain pasti juga melakukan evaluasi dan berpeluang
menambah amunisi. “Kami menyadari itu (putaran kedua lebih berat). Agar
tetap kompetitif, dan salah satunya dengan merekrut pemain, mengapa
tidak,” ujarnya.Sejauh ini, sejumlah pilar PSIM memang rentan cedera.
Mereka yang sudah terkapar antara lain Antonius Kristanto, Wawan
Sucahyo dan Johan Arga, Eko Budi Santoso serta Riyanto. Padahal, Divisi
Utama PT Liga baru menjalani 6 pertandingan. Jika tidak menambah pemain
di putaran kedua, berat langkah bagi PSIM untuk mempertakan posisi
runner up sebagai prasyarat melenggang ke 12 besar.
Manager sekaligus Pelatih Maman Durachman mengakui penambahan pemain
sangat mungkin dilakukan untuk mengarungi putaran kedua yang mulai
ditabuh bulan depan. Namun, prosedurnya tetap harus ada evaluasi dulu
dengan awak PSIM. “Itu (tambah pemain) akan dibahas dengan jajaran
managemen,” ungkapnya. (Ridwan Anshori/Koran SI/min)