Nasib pahit diterima Persebaya. Karena tidak berangkat ke Padang guna
melakoni laga lanjutan melawan Semen Padang FC di Stadion H Agus, Salim,
Padang, Minggu (14/4) sore, tim asal Surabaya itu dinyatakan kalah walk
over (WO). Head of Competition PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS)
Hendriyana menegaskan, sesuai regulasi kompetisi Bajul Ijo--julukan
Persebaya--sudah bisa disebut kalah.
"Benar mereka meminta penundaan jadwal pertandingan, tapi terlalu
mendadak. Selain itu Semen Padang juga tidak setuju. Kalau Semen Padang
setuju sebenarnya tidak masalah ditunda," terang Hendriyana, sore ini.
Tanda-tanda ketidakhadiran Persebaya muncul sejak digelarnya manager
meeting di Wisma Indarung, Padang, Sabtu (13/4) malam.
Kala itu seluruh perangkat pertandingan, termasuk match commissioner,
hadir. Tapi tak satupun perwakilan Persebaya yang nongol. "Kami sudah
tunggu tapi wakil Persebaya tidak ada yang datang. Tapi tadi kami tetap
menjalankan prosedur pertandingan seperti biasa, jadi seluruh pemain
masuk lapangan dan perangkat pertandingan juga ada," terang Ronny
Suhatril, Media Officer Semen Padang.
Hal sama dilakukan Semen Padang ketika menjamu Arema, 27 Februari lalu,
di mana klub asal Malang itu juga mangkir. Direktur Utama PT Kabau
Sirah Semen Padang, Erizal Anwar, berharap kasus serupa tidak terjadi
lagi. "Terus terang kami tidak bangga menang dengan cara seperti ini.
LPIS harus tegas meminta klub-klub untuk patuh pada jadwal kompetisi
yang sudah disusun," ujar Erizal. (*)