Persiraja hanya mampu bermain imbang kalau menjamu Persepar
Palangkaraya di Stadion H Dimurthala Lampineung, Banda Aceh, Sabtu
(22/6). Tertinggal lebih dulu oleh gol Ahmad Faizal di menit 81, tuan
rumah akhirnya mampu menyamakan kedudukan lima menit kemudian lewat
Miftahul Hamdi. Hasil imbang ini belum cukup memuaskan kubu Laskar
Rencong.
Pelatih Persiraja Maman Suryaman menyebut kepemimpinan wasit Ferianto
telah merusak jalannya pertandingan. Keputusan yang dibuat pengadil asal
Medan itu lebih banyak merugikan tuan rumah. "Misalnya menit keempat,
ketika pemain mereka hand ball di kotak terlarang wasit tidak meniup
peluit. Setelah itu banyak lagi keputusan wasit yang merugikan
Persiraja, kalau dihitung mungkin sampai 70 persen lah," kata Maman.
Situasi kurang kondusif seperti itu membuat permainan Mukhlis Nakata
dan kawan-kawan berubah. Mereka jadi lebih mudah tersulut emosinya.
Secara teknis, lanjut Maman, permainan sejatinya berjalan imbang.
Persepar main lebih tenang berkat tiga pemain asingnya, Oyedepo George,
Antonio Teles dan William Moreno. "Peran ketiganya begitu dominan. Kalau
kualitas pemain lokalnya saya kira sama saja, anak-anak bisa
mengimbangi," nilai mantan pemain nasional ini.
Ke depan Maman berharap wasit yang bertugas di lapangan menjalankan
tugasnya dengan baik. "Persiraja tidak ingin dibela wasit, saya hanya
ingin mereka memimpin dengan fair play. Itu saja," tegas Maman.
Sementara Eddy Simon Badawi, pelatih Persepar, lega timnya bisa membawa
pulang satu poin dari Banda Aceh. Meski, menurut dia, sebenarnya
kemenangan sudah di depan mata.
"Kami kecolongan di menit-menit akhir. Anak-anak agak lengah setelah
unggul 1-0. Tapi hasil itu tetap kami syukuri," kata Eddy. Toh demikian,
sebelum pertandingan berikutnya mantan pelatih Bontang FC ini berencana
membenahi lini belakang Persepar. "Konsentrasi dan komunikasi
antarpemain belakang, itu yang perlu ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Dalam laga tadi benteng Persepar diisi kuartet Oyedepo George, Rudi
Onu, Ahmad Faris, dan Nurhidayat. Gol Persiraja yang dibuat Miftahul
Hamdi bermula dari pelanggaran di sisi kiri pertahanan Persepar.
Mendapat hadiah tendangan bebas, pemain Persepar mengangkat bola ke
depan mulut gawang tim tamu. "Terjadi kemelut. Harusnya bola itu segera
dibuang, tapi lebih dulu diserobot pemain Persiraja," sebut Eddy. (*)