Persebaya lagi-lagi tidak turun dengan kekuatan penuh saat dijamu Arema
di Stadion Gajayana, Malang, Minggu (23/6) sore. Dari 23 pemain yang
dimiliki Bajul Ijo, hanya 16 penggawa saja yang bisa dimainkan oleh
pelatih Ibnu Grahan. Kiper utama Endra Prasetya kembali hanya duduk di
bangku cadangan. Meski turut dibawa ke Malang, namun Endra belum 100
persen pulih usai sakit demam berdarah.
Sedangkan gelandang tukang angkut air, Jusmadi juga tak bisa diturunkan
lantaran harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. "Endra tetap
kita bawa. Tapi mungkin belum bisa turun. Sedangkan Jusmadi juga nggak
bisa main karena akumulasi," ucap Ibnu, Sabtu (22/6). Sebagai pengganti
Endra, Ibnu kembali memberi kepercayaan kepada kiper muda Dimas Galih.
Sedangkan Aulia Ardli akan mengisi posisi Jusmadi.
Selain Endra dan Jusmadi, terdapat lima pemain yang belum mendapat
pengesahan. Kelima pemain itu adalah Evan Dimas, Hery Prasetya, Dedi
Sutanto, Trias Budi dan pemain asing asal Korea Selatan, Han Jiho.
"Benar. Mereka juga tidak bisa turun karena belum disahkan. Jadi kita
cuma bawa 16 pemain," lanjut Ibnu.
Untuk pertandingan lawan Arema sendiri, Ibnu mengaku buta dengan
kekuatan tim asuhan Abdulrahman Gurning itu. "Jujur saja, saya belum
tahu kekuatan mereka. Kelebihan dan kekurangan Arema. Tapi berkaca pada
pertandingan-pertandingan sebelumnya, saya rasa mereka akan main ngotot
bila bertemu Persebaya," urainya.
Meski hanya bertindak sebagai tim tamu, Ibnu cukup optimis pasukannya
bisa mendulang angka di Gajayana. Apalagi, musim ini di stadion yang
sama, Bajul Ijo sukses mengandaskan Persema dengan skor 1-0. "Kemenangan
atas Persema di Gajayana melecut semangat kami untuk mengulang cerita
indah itu lawan Arema," pungkasnya.
Untuk laga besok, posisi penjaga gawang masih menjadi milik Dimas
Galih. Empat pemain belakang yang kemungkinan dimainkan adalah Mat
Halil, Yusuf Hamzah, Goran Gancev dan Nur Faasta. Di lini tengah berdiri
nama Aulia Ardli, Taufiq dan Mario Karlovic. Sementara untuk lini
depan, Ibnu menurunkan Fernando Soler, Feri Ariawan dan Andik Vermansah.
(*)