Skuad Persitema Temanggung |
PSIS Semarang
dan Persitema Temanggung ibarat kakak dan adik. Pertemuan kedua tim di
Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (5/6/2013) besok, menjadi penentuan
siapa yang lebih unggul di antara keduanya setelah, pada pertemuan
pertama kedua tim bermain sama kuat dengan skor 1-1 di Stadion Bumi
Phala, 5 Maret lalu.
Sebagian besar skuat Persitema adalah pemain asal Semarang, termasuk
pelatih Eko Riyadi. Ia berasal dari klub anggota PSSI Semarang, PMC,
seperti Budi Cipto, pelatih kiper PSIS.
Eko dan arsitek PSIS, Firmandoyo juga berteman dekat mesti terpaut
usia cukup jauh. Pada tahun 2000-an, keduanya pernah melatih klub yang
sama yaitu Persik Kendal. Firmandoyo tim senior dan Eko tim Yunior.
Ditarik jauh ke belakang, tepatnya tahun 1987, Eko bahkan pernah menjadi
anak buah Firmandoyo di PSIS Yunior.
Tak heran jika mereka sangat tahu karakter masing-masing, termasuk
bagaimana gaya di lapangan. "Eko selalu membiarkan anak buahnya bermain
lepas. Saya yakin dia tidak akan bertahan meski sebagai tim tamu. Itu
bukan gayanya," ujar Firmandoyo kepada Tribun Jateng (Tribunnerws.com
Network), Selasa (4/6/2013).
Justru karena bermain lepas itulah, Persitema selalu bisa memberikan
perlawanan sengit kepada setiap lawan. Sebagai misal saat menghadapi
PSCS Cilacap, Laskar Bambu Runcing unggul lebih dahulu meski akhirnya
kalah tipis 2-1.
Materi pemain Persitema yang sebagian besar dari Semarang juga harus
mendapatkan perhatian sendiri. Mereka sangat mengerti gaya PSIS dan
tentu, cara meredamnya.
Pemain Persitema seperti Kurnanda Fajar Saktiaji dan Trisetyo bahkan
pernah membela Mahesa Jenar selama beberapa musim. Kemudian ada nama
gelandang Eli Nashoka dan Dion Adi Pamungkas yang pernah menjadi anak
buah Firmandoyo di tim sepak bola PON Jateng tahun 2012.
Beda dengan PSIS, Persitema tidak mengubah komposisi pemain pada jeda
kompetisi. Mereka masih mengandalkan muka lama, sama seperti pada
putaran pertama.
Keuntungan buat PSIS adalah dua legiun asing Persitema, Essombe Serge
Marius dan Ntolo Arsene Aime masih dibekap cedera, termasuk juga
Trisetyo. Dengan kondisi demikian, Eko Riyadi akan bertumpu pada tenaga
lokal. "Kami main seperti biasa saja. Untuk lini depan, tanpa Ntolo kami
akan mengandalkan Sumaryanto," ujar Eko Riyadi.
Tak ada target poin dari Persitema pada laga kali ini. Eko hanya
ingin anak buahnya bermain maksimal, menghibur dan jika pun poin bisa
dibawa pulang, itu dianggap sebagai bonus.
Persitema tak mau muluk karena PSIS punya rekor mentereng di Jatidiri
dengan tidak pernah terkalahkan. Dua kali mereka bahkan bisa memukul
musuh sampai babak belur yaitu saat menaklukkan Persipur Purwodadi 7-0
dan Persip Pekalongan 4-0. Dalam tujuh pertandingan berturut-turut, baik
home maupun away PSIS juga tak tersentuh.
Perubahan yang dilakukan Mahesa Jenar dengan menambah lima pemain di
jeda kompetisi juga mampu mendongkrak performa mereka. "Kami tahu diri.
Yang penting main maksimal," tandas Eko Riyadi yang mengaku ilmu
melatihnya banyak yang diserap dari Firmandoyo.
Buat PSIS, ini merupakan partai penentuan. Mengantongi nilai 25,
tabungan angka Imral Usman dkk akan menjadi 28 jika mampu mengalahkan
Persitema. Jumlah tersebut cukup mengantarkan mereka ke babak 12 besar
menyusul PSCS Cilacap.
Sedikit berandai-andai, PSIS bahkan bisa naik ke puncak klasemen
andai saja pada laga lain, PSCS Cilacap kalah atau hanya bermain imbang
versus Persikabo Kabupaten Bogor di Stadion Wijaya Kusuma.
"Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Kami fokus saja memenangkan
laga demi laga. Kalau tim lain tergelincir, itu memang bisa
menguntungkan," ujar manajer teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho.
Laga ini akan disiarkan langsung oleh TV One. Meski demikian, ketua
Panpel PSIS Dedy Satria Budiman berharap penonton tetap memadati
Jatidiri.