Tuan rumah
Persitema Temanggung menundukkan tim tamu PPSM Sakti Magelang dengan
skor 2-0 pada laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Bhumi
Phala Temanggung, Jumat.
Dua gol kemenangan Persitema tersebut dicetak oleh Ilboudo Mahammadi dan Sumaryanto pada babak kedua.
Pertandingan yang dipimpin wasit Dafid Priatmoko tersebut sempat diwarnai kericuhan di antara pemain pada menit ke-20 sehingga pertandingan sempat dihetinkan sekitar 15 menit.
Akibat insiden baku hantam antar pemain tersebut, pemain belakang PPSM Sakti, Heri Setiawan mendapat kartu merah.
Sejak awal pertandingan tim tuan rumah terus menggempur pertahanan lawan dan mempunyai sejumlah peluang gol, namun karena penyelesaian di barisan depan tidak sempurna maka puluang itu pun gagal membuahkan gol.
Meskipun tim tamu dengan 10 pemain, pertahanan mereka cukup kuat dan hingga pertandingan babak pertama selesai kedudukan tetap 0-0.
Memasuki babak kedua, anak asuh Yopi Riwoe yang cenderung menguasai pertandingan terus menekan pertahanan lawan.
Pada menit ke-53 perjuangan tim tuan rumah menghasilkan gol melalui kaki striker Ilboudo Mahammadi. Tidak puas dengan satu gol, Andik Sumarno dan kawan-kawan kembali menyarangkan bola ke gawang PPSM yang dijaga Asep melalui kaki striker Sumaryanto pada menit ke-73.
Pelatih Persitema, Yopi Riwoe, mengatakan, Persitema berada pada posisi juru kunci di grup IV, namun harus berjuang untuk memenangkan pertandingan pada permainan kandang terakhir ini.
Ia mengatakan, pada pertandingan kali ini pihaknya mengubah formasi pemain, yang biasanya 4-3-2-1 menjadi 4-4-2 supaya lebih banyak menyerang.
Menyinggung insiden yang terjadi di tengah lapangan dia tidak mau banyak komentar.
"Mungkin mereka menyimpan dendam pada pertandingan sebelumnya saya tidak tahu, karena saya masuk Persitema pada putaran kedua," katanya.
Pelatih PPSM Sakti, M. Hasan, mengatakan, secara teknis sebenarnya pemain PPSM sudah ada grafik peningkatan permainan, tetapi karena ada insiden itu sehingga posisi 10 lawan 11 itu memang menyulitkan bagi anak asuhnya.
"Pada babak pertama sudah saya instruksikan untuk selalu memperkuat daerah pertahanan, yang keluar dua atau tiga pemain dan hal itu cukup efektif. Saya yakin kalau dengan 11 pemain kami akan menang," katanya. (Antaranews)
Dua gol kemenangan Persitema tersebut dicetak oleh Ilboudo Mahammadi dan Sumaryanto pada babak kedua.
Pertandingan yang dipimpin wasit Dafid Priatmoko tersebut sempat diwarnai kericuhan di antara pemain pada menit ke-20 sehingga pertandingan sempat dihetinkan sekitar 15 menit.
Akibat insiden baku hantam antar pemain tersebut, pemain belakang PPSM Sakti, Heri Setiawan mendapat kartu merah.
Sejak awal pertandingan tim tuan rumah terus menggempur pertahanan lawan dan mempunyai sejumlah peluang gol, namun karena penyelesaian di barisan depan tidak sempurna maka puluang itu pun gagal membuahkan gol.
Meskipun tim tamu dengan 10 pemain, pertahanan mereka cukup kuat dan hingga pertandingan babak pertama selesai kedudukan tetap 0-0.
Memasuki babak kedua, anak asuh Yopi Riwoe yang cenderung menguasai pertandingan terus menekan pertahanan lawan.
Pada menit ke-53 perjuangan tim tuan rumah menghasilkan gol melalui kaki striker Ilboudo Mahammadi. Tidak puas dengan satu gol, Andik Sumarno dan kawan-kawan kembali menyarangkan bola ke gawang PPSM yang dijaga Asep melalui kaki striker Sumaryanto pada menit ke-73.
Pelatih Persitema, Yopi Riwoe, mengatakan, Persitema berada pada posisi juru kunci di grup IV, namun harus berjuang untuk memenangkan pertandingan pada permainan kandang terakhir ini.
Ia mengatakan, pada pertandingan kali ini pihaknya mengubah formasi pemain, yang biasanya 4-3-2-1 menjadi 4-4-2 supaya lebih banyak menyerang.
Menyinggung insiden yang terjadi di tengah lapangan dia tidak mau banyak komentar.
"Mungkin mereka menyimpan dendam pada pertandingan sebelumnya saya tidak tahu, karena saya masuk Persitema pada putaran kedua," katanya.
Pelatih PPSM Sakti, M. Hasan, mengatakan, secara teknis sebenarnya pemain PPSM sudah ada grafik peningkatan permainan, tetapi karena ada insiden itu sehingga posisi 10 lawan 11 itu memang menyulitkan bagi anak asuhnya.
"Pada babak pertama sudah saya instruksikan untuk selalu memperkuat daerah pertahanan, yang keluar dua atau tiga pemain dan hal itu cukup efektif. Saya yakin kalau dengan 11 pemain kami akan menang," katanya. (Antaranews)