Melewan Persita, Rahmad Darmawan menyebut saat ini dirinya fokus mengembalikan kondisi fisik.
Arema dijadwalkan akan
bertemu dengan Persita Tangerang dalam lanjutan kompetisi Indonesia
Super League (ISL) pekan ke-23. Melawan tim yang pernah dikalahkan di
putaran pertama itu, pelatih Arema Rahmad Darmawan (RD) memperingatkan
kepada anak buahnya untuk waspada.
Kewaspadaan itu timbul akibat gaya main yang diperagakan Cristian Carrasco cs. Mencetak empat gol dalam dua laga terakhir, semua prosesnya hampir sama, yaitu dengan menggunakan serangan balik cepat dari sisi sayap kanan maupun kiri.
"Setiap lawan yang main di Kanjuruhan, kondisinya akan menunggu kita menyerang untuk kemudian melakukan serangan balik. Kita harus mewaspadai hal ini kalau tidak ingin dipermalukan," kata RD kepada GOAL.com Indonesia.
Sementara itu, dari sisi tim, mental Arema Indonesia sedang menanjak naik akibat kemenangan yang ditorehkan saat bertemu dengan Persib Bandung, Jumat (31/5).
Namun, ketika mental naik. RD harus memutar otak untuk mensiasati peletakan posisi pemain saat melawan Persita. Sebab, jeda dua hari dianggap sangat pendek untuk mengembalikan kondisi ideal. Sebagai lawan, Persita disebut RD punya keunggulan masa recovery satu hari lebih lama.
"Dalam sepakbola, ada istilah lebih penting daripada latihan. Dan, saya rasa istilah itu berlaku untuk kondisi Arema sekarang. Saya tidak akan memforsir latihan Arema dengan keras. Sebab, akan menyebabkan pemain habis sebelum pertandingan resmi. Bukan istirahat total, melainkan istirahat yang dilalui dengan pengembalian kondisi fisik dengan berbagai program latihan," lanjut RD.
"Masih banyak dari pemain kita yang bugar dan kita siapkan melawan Persita, ada Munhar, Gede Sukadana, Dedi Kusnandar, ataupun Edmar Garcia. Semua akan dilihat kondisi terakhirnya," kata RD. (goal.com)
Kewaspadaan itu timbul akibat gaya main yang diperagakan Cristian Carrasco cs. Mencetak empat gol dalam dua laga terakhir, semua prosesnya hampir sama, yaitu dengan menggunakan serangan balik cepat dari sisi sayap kanan maupun kiri.
"Setiap lawan yang main di Kanjuruhan, kondisinya akan menunggu kita menyerang untuk kemudian melakukan serangan balik. Kita harus mewaspadai hal ini kalau tidak ingin dipermalukan," kata RD kepada GOAL.com Indonesia.
Sementara itu, dari sisi tim, mental Arema Indonesia sedang menanjak naik akibat kemenangan yang ditorehkan saat bertemu dengan Persib Bandung, Jumat (31/5).
Namun, ketika mental naik. RD harus memutar otak untuk mensiasati peletakan posisi pemain saat melawan Persita. Sebab, jeda dua hari dianggap sangat pendek untuk mengembalikan kondisi ideal. Sebagai lawan, Persita disebut RD punya keunggulan masa recovery satu hari lebih lama.
"Dalam sepakbola, ada istilah lebih penting daripada latihan. Dan, saya rasa istilah itu berlaku untuk kondisi Arema sekarang. Saya tidak akan memforsir latihan Arema dengan keras. Sebab, akan menyebabkan pemain habis sebelum pertandingan resmi. Bukan istirahat total, melainkan istirahat yang dilalui dengan pengembalian kondisi fisik dengan berbagai program latihan," lanjut RD.
"Masih banyak dari pemain kita yang bugar dan kita siapkan melawan Persita, ada Munhar, Gede Sukadana, Dedi Kusnandar, ataupun Edmar Garcia. Semua akan dilihat kondisi terakhirnya," kata RD. (goal.com)