Regulasi Play-off LPI 2013
Marcio Souza (Perseman) bisa diturunkan di partai pertama play-off. (Gonang Susatyo) |
PSSI memutuskan memutihkan
seluruh kartu merah dan kartu kuning yang diterima pemain sebelum
berlaga di play-off LPI 2013. Dengan begitu seluruh tim peserta bisa
menurunkan pemain terbaik di laga pertama play-off di Bantul dan Jepara.
Namun, Sekjen PSSI, Joko Driyono, menegaskan pemain yang
berstatus sebagai terhukum atau sedang menjalani sanksi larangan bermain
dari Komdis PSSI tidak diizinkan tampil di play-off. “Mungkin ada
pemain yang menerima sanksi Komdis. Keputusan itu tetap mengikat
sehingga pemain bersangkutan tidak bisa dimainkan,” ucap Joko.
Keputusan itu disambut positif PSM Makassar. “Saya secara personal
setuju dengan kebijakan pemutihan. Dengan durasi persiapan yang singkat,
PSSI ada baiknya menggunakan aturan yang ada saja,” kata Rully Habibie,
CEO PSM.
Perseman, yang cemas tidak bisa menurunkan Marcio Souza karena
menerima kartu merah kala meladeni PSLS di laga terakhir sebelum LPI
dihentikan, ikut gembira dengan kebijakan pemutihan kartu.
“Begitu diputuskan ada babak play-off, kami menanti regulasi apa yang
hendak diterapkan nanti. Kami berharap ada pemutihan kartu dan ternyata
PSSI benar menerapkan kebijakan pemutihan. Kami lega,” ujar Agus
Setyono, pelatih Perseman.
Selain memutihkan kartu, PSSI juga dipastikan akan menggunakan
perangkat pertandingan yang langsung ditugaskan melalui Komite Wasit
PSSI. Sebelumnya PT LPIS yang menjadi pengelola LPI dan Divisi Utama
meminta kepada PSSI untuk tetap menunjuk perangkat pertandingan yang
berasal dari LPIS.
“Sekarang sudah diambil alih PSSI, maka penugasan perangkat pertandingan menjadi kewenangan Komite Wasit,” kata Joko.
Penulis: Aning Jati, Abdi Satria, Gonang Susatyo