Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Rabu, 09 Oktober 2013

Perseman : Sebenarnya Rugi Namun Tetap Optimistis

By
Updated : Rabu, 09 Oktober 2013 17.38.00
Perseman : Sebenarnya Rugi Namun Tetap Optimistis
Tommy Oropka (Perseman/kanan) tak terpengaruh regulasi play-off
Walau babak play-off dihasilkan dari kesepakatan seluruh peserta LPI, tidak semua klub gembira dengan keputusan PSSI yang menggelar play-off untuk menuntaskan liga serta mencari tujuh tim yang akan mengikuti verifikasi menuju LSI 2014.
Pelatih Perseman, Agus Setyono, berujar Perseman sebenarnya dirugikan de­ngan keputusan itu. Alasan­nya, Hino Cofu (Ular Putih) itu berada di posisi kedua klasemen LPI sebelum liga dihentikan oleh PSSI.

Sebagai runner-up di bawah Semen Padang, Agus optimistis timnya bisa langsung merebut empat jatah ke LSI mes­ki kompetisi masih menyi­sa­kan be­berapa pertandingan.

“Jika sesuai rencana awal, kami sudah dalam jalur yang benar untuk meraih satu dari empat tiket ke LSI. Namun, dengan adanya keputusan baru dari PSSI, kami seperti harus memulai perjuangan dari awal lagi,” ucap Agus.

Hanya ia menyebut skuatnya tidak akan patah semangat dengan kondisi terkini karena Perseman sepenuhnya mengikuti keputusan play-off dari PSSI.

“Ada yang merasa diuntungkan, ada pula yang merasa dirugikan dengan keputusan play-off. Kami merasa dirugikan, tetapi karena opsi play-off sudah menjadi kesepakatan bersama, sekarang kami akan lebih fokus untuk mengarungi babak itu dengan baik,” ucap Agus.

Tommy Oropka dkk. merasa diuntungkan dengan hasil undian yang menempatkan mereka di Grup L bersama Persiba Bantul, PSIR, Persepar, dan Persiraja karena sepanjang LPI 2013 Perseman menggu­nakan Stadion Maguwo­har­jo, Sleman, sebagai markas mereka. “Kami seperti ber­ma­in di kandang sendiri karena pertandingan play-off Grup L dimainkan di Bantul yang jaraknya tidak jauh dari mes pemain,” kata Agus.

Selain itu Perseman juga bisa menghemat pengeluaran karena tidak membutuhkan penginapan selama penyelenggaraan play-off. Dengan begitu manajemen hanya tinggal berkonsentrasi untuk melunasi atau mencicil tunggakan gaji pemain.

“Satu-satunya yang bisa menggagalkan peluang masuk dalam tujuh tim untuk mengikuti tahapan verifikasi ke LSI bukan dari sisi teknis, melainkan mental pemain. Saya khawatir karena sampai sekarang manajemen belum juga membereskan urusan gaji,” ujarnya.

Agus berharap manajemen segera mencicil gaji pemain, setidaknya tiga bulan dari total tujuh bulan yang ditunggak klub, sebelum sepak mula play-off. Pemain pun setuju dengan hal itu.

“Biar bisa lebih fokus, akan lebih baik bila gaji dibayarkan dulu. Meski tidak penuh, setidaknya bisa membuat kami lebih tenang dan berkonsentrasi,” kata Valentino Telaubun, bek Perseman. (bolanews.com) (yudhiz)




Berita Terkait

Comment