Gresik
United diambang lolos semifinal East Java Tournament atau yang lebih
dikenal dengan nama Piala Gubernur 2013. Ya, anak asuh Agus Yuwono ini
mengalahkan PSM Makassar di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (18/12)
dengan skor 1-0.
Gol tunggal Pape Ndiaye menit 34 mampu mempu membungkam Juku Eja. Kemenangan ini membuat Laskar Joko Samudro tinggal menunggu pertandingan terakhir Grup C antara Persela Lamongan kontra PSM Makassar pada Jumat (20/12).
Persela membutuhkan kemenangan minimal dua gol untuk bisa menyalip Gresik yang kini berada di urutan teratas klasemen dengan koleksi empat poin. Gresik pun punya peluang besar melaju sebagai runner up terbaik.
Koleksi empat angka bakal tetap menjadi poin terbesar dibanding kemungkinan perolehan runner up di grup lain, mengingat masing-masing grup hanya menyisakan satu pertandingan.
Pertemuan antara Gresik United dan PSM sempat diwarnai penundaan karena hujan deras dan lapangan banjir. Panitia harus bekerja keras menguras permukaan lapangan yang dipenuhi air. Kondisi lapangan ini juga sangat berpengaruh terhadap jalannya pertandingan yang menjadi kurang menarik.
Kedua tim dipaksa bermain dengan bola panjang untuk menghindari genangan air yang tersisa. Tak heran jika Gresik dan PSM gagal menunjukkan performa terbaiknya karena bola kerapkali harus gagal menemui sasaran karena terhenti air.
Namun Gresik tampaknya lebih beruntung sore itu. Sundulan Pape Ndiaye menyambut sodoran Shohei Matsunaga dari tendangan bebas berhasil meluncur ke dalam gawang PSM. Skema gol seperti inilah yang sangat dibutuhkan mengingat umpan datar macet total karena kondisi lapangan yang berat.
PSM sendiri memperlihatkan mereka sebenarnya tak pantas kalah. Serangan yang dilancarkan Ponaryo Astaman sering membuat kiper Gresik, Sukasto Efendi jatuh bangun.
Mantan kiper Persema Malang tersebut pantas menjadi man of the match karena sukses mencatat clean sheet dibawah gempuran lawan yang mencatat sekurangnya enam peluang cantik.
"Terima kasih kepada tim yang telah berjuang keras untuk memenangkan pertandingan. Jujur saja bertanding di lapangan seperti itu sangat berat. Stamina cepat terkuras dan tentunya juga membutuhkan kesabaran. Tapi saya senang tim bisa mencetak gol dan bertahan dengan baik," ucap Agus Yuwono, Pelatih Gresik United usai laga. (ligaindonesia.co.id) (KAR)
Gol tunggal Pape Ndiaye menit 34 mampu mempu membungkam Juku Eja. Kemenangan ini membuat Laskar Joko Samudro tinggal menunggu pertandingan terakhir Grup C antara Persela Lamongan kontra PSM Makassar pada Jumat (20/12).
Persela membutuhkan kemenangan minimal dua gol untuk bisa menyalip Gresik yang kini berada di urutan teratas klasemen dengan koleksi empat poin. Gresik pun punya peluang besar melaju sebagai runner up terbaik.
Koleksi empat angka bakal tetap menjadi poin terbesar dibanding kemungkinan perolehan runner up di grup lain, mengingat masing-masing grup hanya menyisakan satu pertandingan.
Pertemuan antara Gresik United dan PSM sempat diwarnai penundaan karena hujan deras dan lapangan banjir. Panitia harus bekerja keras menguras permukaan lapangan yang dipenuhi air. Kondisi lapangan ini juga sangat berpengaruh terhadap jalannya pertandingan yang menjadi kurang menarik.
Kedua tim dipaksa bermain dengan bola panjang untuk menghindari genangan air yang tersisa. Tak heran jika Gresik dan PSM gagal menunjukkan performa terbaiknya karena bola kerapkali harus gagal menemui sasaran karena terhenti air.
Namun Gresik tampaknya lebih beruntung sore itu. Sundulan Pape Ndiaye menyambut sodoran Shohei Matsunaga dari tendangan bebas berhasil meluncur ke dalam gawang PSM. Skema gol seperti inilah yang sangat dibutuhkan mengingat umpan datar macet total karena kondisi lapangan yang berat.
PSM sendiri memperlihatkan mereka sebenarnya tak pantas kalah. Serangan yang dilancarkan Ponaryo Astaman sering membuat kiper Gresik, Sukasto Efendi jatuh bangun.
Mantan kiper Persema Malang tersebut pantas menjadi man of the match karena sukses mencatat clean sheet dibawah gempuran lawan yang mencatat sekurangnya enam peluang cantik.
"Terima kasih kepada tim yang telah berjuang keras untuk memenangkan pertandingan. Jujur saja bertanding di lapangan seperti itu sangat berat. Stamina cepat terkuras dan tentunya juga membutuhkan kesabaran. Tapi saya senang tim bisa mencetak gol dan bertahan dengan baik," ucap Agus Yuwono, Pelatih Gresik United usai laga. (ligaindonesia.co.id) (KAR)