Berita mengejutkan datang dari
PSSI untuk Persebaya Surabaya. Dalam pemberitahuan resmi yang diterima Presiden
Klub Persebaya Diar Kusuma Putra, FIFA telah memutuskan sejumlah sanksi
untuk Persebaya terkait beberapa kasus yang sampai di meja mereka.
Dalam keputusannya, FIFA mengharuskan Persebaya membayar tunggakan gaji mantan pemain Persebaya asal Kamerun Serge Ngankou Elongo plus denda dan hukuman potong 3 poin.
Keputusan tersebut dikeluarkan Komisi Disiplin FIFA, setelah sebelumnya pada 17 Agustus 2012 lembaga Dispute Resolution Chamber FIFA meminta PSSI untuk memaksa klub Persebaya Surabaya memenuhi kewajiban mereka atas Serge Ngankou Elongo. Namun, PSSI saat itu tidak berhasil memaksa Persebaya Surabaya, yang saat itu dipimpin Saleh Mukadar untuk menjalankan keputusan DRC FIFA.
“Akibatnya sekarang, Komdis FIFA menghukum Persebaya. Selain harus membayar tunggakan gaji Serge, kami juga dipotong 3 poin. Padahal sudah seharusnya saat itu Saleh melaksanakan perintah FIFA. Tapi yang terjadi sebaliknya. Ya sama saja dengan kami yang menanggung dosa Saleh,” ungkap Diar, yang juga CEO PT MMIB, pengelola Persebaya Surabaya, Rabu (19/2/2014)
Kasus ini berawal dari dari keputusan DSR (Dispute Resoluton Chamber) FIFA pada tanggal 17 Agustus 2012 yang memerintahkan Persebaya, melalui PSSI untuk membayar tunggakan gaji pemain asal Kamerun Serge Ngankou Elongo, sebesar Rp 225.000.000, plus denda 5 persen per tahun terhitung sejak 2012.
Namun pada saat itu, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang meminta Persebaya di bawah pimpinan Saleh Mukadar dan Cholid Goromah untuk membayar tunggakan gaji, diabaikan oleh manajemen Persebaya saat itu. Padahal dalam suratnya, FIFA menegaskan apabila tidak dilaksanakan, maka kasus tersebut akan disidangkan di Komisi Disiplin. Bahkan Persebaya bisa terancam sanksi berat. Mulai dari dikurangi poin hingga didegradasi.
Karena dibiarkan, maka pada 23 Januari 2013, FIFA membuka peluang kasus ini untuk diproses di Komisi Disiplin, apabila Persebaya tidak juga membayar kewajibannya sampai 21 Maret 2013. Dan lagi-lagi Persebaya saat itu tidak mempedulikan keputusan FIFA.
Puncaknya adalah keputusan Komisi Disiplin FIFA yang turun pada 5 Februari 2014. Persebaya dihukum. Selain harus membayar tunggakan gaji Serge Ngankou Elongo, juga dihukum dengan pengurangan 3 poin klasemen Liga Profesional (ISL) yang diikuti.
"Sekarang masyarakat bisa menilai sendiri sebetulnya siapa yang mencari keuntungan dari Persebaya. Saleh dan Cholid tidak sekarang cuci tangan," jelas Diar.
Kendati begitu, agar terhindar dari sanski lebih berat yang akan di FIFA pada Persebaya, manajemen Persebaya rencanan bakal membayar semua tunggakan tersebut. "Kami merugi dengan utang warisan dari mereka," sebutnya.(Fahrizal Arnas/bolanews)
Dalam keputusannya, FIFA mengharuskan Persebaya membayar tunggakan gaji mantan pemain Persebaya asal Kamerun Serge Ngankou Elongo plus denda dan hukuman potong 3 poin.
Keputusan tersebut dikeluarkan Komisi Disiplin FIFA, setelah sebelumnya pada 17 Agustus 2012 lembaga Dispute Resolution Chamber FIFA meminta PSSI untuk memaksa klub Persebaya Surabaya memenuhi kewajiban mereka atas Serge Ngankou Elongo. Namun, PSSI saat itu tidak berhasil memaksa Persebaya Surabaya, yang saat itu dipimpin Saleh Mukadar untuk menjalankan keputusan DRC FIFA.
“Akibatnya sekarang, Komdis FIFA menghukum Persebaya. Selain harus membayar tunggakan gaji Serge, kami juga dipotong 3 poin. Padahal sudah seharusnya saat itu Saleh melaksanakan perintah FIFA. Tapi yang terjadi sebaliknya. Ya sama saja dengan kami yang menanggung dosa Saleh,” ungkap Diar, yang juga CEO PT MMIB, pengelola Persebaya Surabaya, Rabu (19/2/2014)
Kasus ini berawal dari dari keputusan DSR (Dispute Resoluton Chamber) FIFA pada tanggal 17 Agustus 2012 yang memerintahkan Persebaya, melalui PSSI untuk membayar tunggakan gaji pemain asal Kamerun Serge Ngankou Elongo, sebesar Rp 225.000.000, plus denda 5 persen per tahun terhitung sejak 2012.
Namun pada saat itu, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang meminta Persebaya di bawah pimpinan Saleh Mukadar dan Cholid Goromah untuk membayar tunggakan gaji, diabaikan oleh manajemen Persebaya saat itu. Padahal dalam suratnya, FIFA menegaskan apabila tidak dilaksanakan, maka kasus tersebut akan disidangkan di Komisi Disiplin. Bahkan Persebaya bisa terancam sanksi berat. Mulai dari dikurangi poin hingga didegradasi.
Karena dibiarkan, maka pada 23 Januari 2013, FIFA membuka peluang kasus ini untuk diproses di Komisi Disiplin, apabila Persebaya tidak juga membayar kewajibannya sampai 21 Maret 2013. Dan lagi-lagi Persebaya saat itu tidak mempedulikan keputusan FIFA.
Puncaknya adalah keputusan Komisi Disiplin FIFA yang turun pada 5 Februari 2014. Persebaya dihukum. Selain harus membayar tunggakan gaji Serge Ngankou Elongo, juga dihukum dengan pengurangan 3 poin klasemen Liga Profesional (ISL) yang diikuti.
"Sekarang masyarakat bisa menilai sendiri sebetulnya siapa yang mencari keuntungan dari Persebaya. Saleh dan Cholid tidak sekarang cuci tangan," jelas Diar.
Kendati begitu, agar terhindar dari sanski lebih berat yang akan di FIFA pada Persebaya, manajemen Persebaya rencanan bakal membayar semua tunggakan tersebut. "Kami merugi dengan utang warisan dari mereka," sebutnya.(Fahrizal Arnas/bolanews)