Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Jumat, 21 Maret 2014

Sunardi A Resmi CEO PSMS Medan

By
Updated : Jumat, 21 Maret 2014 10.40.00
Dari kiri, Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap, CEO Sunardi A dan Wakil Sekretaris Sugeng Rahayu. (sportanews.com/hai)
Setelah disahkan PSSI untuk ikut Divisi Utama Liga Indonesia 2014, Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti Harahap segera bergerak cepat. Sunardi A ditetapkan sebagai Chief Executive Officer (CEO) PSMS Medan.

Penetapan Sunardi A sebenarnya cukup mengejutkan. Namun menurut Indra, keputusan itu sudah dipertimbangkan melalui perdebatan panjang bersama pengurus dan mantan pemain PSMS.

“Ada 2 sampai 3 bulan kami proses sebelum menjatuhkan pilihak kepada bapak Sunardi A menjadi CEO PSMS Medan,” ungkap Indra Sakti kepada wartawan di Medan, Kamis (20/3).

Menurutnya, PSSI sudah mengetahui dan mendukung sepenuhnya kebijakan tersebut. Bahkan Direktur PT Liga Indonesia Djoko Driyono dan Ketua Task Force PSMS Hinca Panjaitan berharap kejayaan PSMS bisa kembali seperti di masa lampau.

“Dengan mengembalikan PSMS ke para pewarisnya, para mantan pemain, kami mengharapkan momentum kejayaan PSMS di masa lampau bisa kembali,” tegas Indra didampingi Wakil Sekretaris PSMS Sugeng Rahayu.

Banyak para legenda PSMS yang akan terlibat di manajemen tim, seperti Ismail Ruslan, Tumsila, Sugeng Rahayu, dan Juanda.

Indra menegaskan, setelah Kamis (20/3), kewenangan untuk memilih jajaran manajemen, termasuk pembentukan tim diserahkan sepenuhnya kepada CEO Sunardi A.

Sunardi A pada musim 2013 bergabung dengan PSMS IPL yang ditangani Benny Sihotang. Saat  itu, PSMS yang dipegang Indra Sakti Harahap juga berkompetisi di Divisi Utama Liga Indonesia.

Namun sosok Sunardi A merupakan salah satu legenda PSMS Medan. Ia masuk dalam generasi emas PSMS yang berhasil mempersembahkan gelar juara terakhir di kompetisi paling bergengsi di Indonesia pada 1985.

Tim PSMS ketika itu adalah Ponirin Meka (penjaga gawang), Nirwanto, Hamdardi, Suheri, Sunardi B., Sakum Nugroho/Bangga Gultom, Musimin, Hadi Sakiman, Amrustian, Sunardi A, dan M Sidik/Mameh Sudiono. Mereka sukses menaklukkan Persib Bandung lewat adu penalti 4-3 setelah imbang 2-2 di waktu normal.

Kini, sebagai CEO, kualitas sang legend diuji. Diakui Sunardi A, posisi yang diberikan kepadanya merupakan anugerah sekaligus amanah yang cukup berat. Namun ia harus menjalankannya dengan sebaik dan semaksimal mungkin.

“Apa yang saya pegang ini bukanlah untuk pribadi,  tapi untuk masyarakat Medan. Yang paling penting, PSMS kini berkompetisi. Kalau ada masukan mohon disampaikan,” ucapnya.

Ia pun telah menyerahkan tim di bawah asuhan Pelatih Kustiono dan Asisten Syamsir Alamsyah. Dengan waktu yang tersisa, seleksi pemain terus berjalan dan segera menyelesaikan tahapan kontrak dengan pemain.
Soal pembentukan tim dan perekrutan pemain juga terkait dengan penyelesaian utang pada kompetisi sebelumnya yakni PSMS ISL 2011-2012 dan PSMS Divisi Utama 2013, PSSI sendiri memberi dua opsi.

Opsi pertama, menyelesaikan seluruh utang maksimal, 14 April, maka PSMS bisa mendaftarkan 30 pemain plus pemain asing. Opsi kedua, setelah 6 bulan kompetisi, PSMS wajib menyelesaikan hutang-hutang tersebut.

Terkait target ISL, Sunardi A optimis karena kekuatan tim di grup 1 merata. “Tipenya juga sama. Tinggal bagaimana kita menjalankan strategi saja,” tegas Sunardi. (sporta)






Berita Terkait

Comment